Duh, Kantong Gen Z Makin Tipis! Ini Dia Barang Favorit yang Kena PPN 12 Persen
Mulai 2025, pemerintah akan menerapkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Begitu pula dengan pembelian peralatan rumah tangga yang kini harus dibayar lebih mahal, ditambah dengan cicilan motor yang menjadi beban bulanan banyak Gen Z yang sudah mulai mandiri.
Kenaikan PPN juga akan terasa bagi para gamer yang sering membeli voucher game online.
Kenaikan harga voucher game ini mungkin tampak tidak signifikan, namun bagi banyak Gen Z, ini bisa mempengaruhi kebiasaan mereka dalam menghabiskan waktu luang.
Baca juga: Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan, Warga Jogja Khawatir Kebutuhan Sekolah Ikut Naik
Gen Z yang mulai peduli dengan kesehatan mereka juga harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli multivitamin.
Kenaikan PPN juga turut memengaruhi harga barang-barang kesehatan yang menjadi bagian dari gaya hidup sehat mereka.
Salah satu dampak paling signifikan adalah kenaikan harga tiket pesawat, yang diperkirakan meningkat sekitar Rp 118.900 per tahun dari estimasi biaya per tahun sebesar Rp 11.890.000.
Ini tentu menjadi beban tambahan bagi Gen Z yang ingin bepergian atau melakukan perjalanan dinas, baik itu untuk liburan atau keperluan pekerjaan.
Bagi Khansa, seorang mahasiswi perantau asal Sumatera Selatan yang sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta, kenaikan PPN ini membuat dompet semakin tipis.
"Rasanya setiap tahun dompet kita makin tipis aja. Sebagai anak muda sekaligus perantau, saya sudah susah payah ngatur keuangan, terus sekarang PPN naik lagi. Bikin pusing," ungkap Khansa dengan nada kesal.
Menurutnya, meskipun dirinya sudah berusaha untuk lebih hemat dan bijak dalam mengelola uang, kenaikan PPN ini tetap membuatnya merasa frustrasi.
"Dari mulai langganan streaming sampai tiket konser, semuanya jadi lebih mahal. Kayaknya pemerintah nggak ngerti deh kalau kita cuma mau hidup biasa aja, punya sedikit kesenangan, dan bangun masa depan," tambahnya.
Khansa pun berencana untuk mengurangi beberapa pengeluaran yang selama ini menjadi bagian dari gaya hidupnya, seperti menunda membeli gadget baru atau mengurangi jajan.
Namun, ia merasa kecewa karena beban hidup semakin berat bagi generasi muda seperti dirinya.
"Ya udah deh, kita harus lebih irit lagi. Mungkin saatnya ngurangin jajan atau beli gadget baru. Tapi tetep aja kesel, ya? Kita kan generasi penerus, masa cuma bisa bertahan hidup doang?" tuturnya dengan nada kecewa.
Hal senada disampaikan mahasiswa perantau asal Jambi, Rio Rizki, yang mengaku selain beban finansial yang semakin berat, kenaikan PPN ini juga memberikan dampak psikologis bagi Gen Z.
Mengenal Quiet Quitting: Isu Serius di Kalangan Gen Z, Cermin Krisis Budaya Kerja |
![]() |
---|
DAFTAR HARGA TRANSFER TERMAHAL: Kevin De Bruyne ke Napoli, Gen Z Lebih Mahal dari Millennials |
![]() |
---|
Prihatin Partainya Gagal Lolos Senayan, PPP Muda Bakal Garap Ceruk Gen Z dan Milenial |
![]() |
---|
Gen Z Dominasi Penerima SK CPNS Bantul Pengadaan Tahun 2024 |
![]() |
---|
by.U Always by U’r Side” Langkah Strategis Perkuat Konektivitas dengan Pelajar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.