Tips Kesehatan
5 Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi yang Banyak Dialami Tapi Kerap Diabaikan
Kurangnya pengetahuan serta anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan pemahaman di masyarakat masih minim.
Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan seksual dan reproduksi masih menjadi masalah yang signifikan di berbagai kalangan.
Banyak yang enggan memeriksakan diri atau mencari informasi karena takut stigma sosial. Padahal, edukasi dan layanan kesehatan yang memadai sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius, serta mendukung kesejahteraan fisik dan mental.
Kurangnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan seksual atau reproduksi tersebut, tercermin dalam survei BKKBN yang menunjukkan bahwa Indeks Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Indonesia hanya 53,4 persen.
Padahal, pemahaman menyeluruh tentang kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting untuk mencapai kesejahteraan hidup yang optimal.
dr. Monica C. Dewi, Medical Manager Halodoc, mengungkapkan, masalah kesehatan seksual dan reproduksi seringkali dianggap hanya meliputi penyakit menular seksual saja.
Padahal, masalah ini dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang gender atau usia.
Kurangnya pengetahuan serta anggapan tabu mengenai kesehatan seksual menyebabkan pemahaman di masyarakat masih minim. Akibatnya, penanganan medis sering terlambat.
“Oleh karena itu, pemahaman mengenai jenis-jenis masalah kesehatan seksual dan gejala awalnya sangat penting untuk mencegah penyakit yang lebih serius,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribun Jogja belum lama ini.
Lantas, apa saja masalah kesehatan seksual dan reproduksi yang banyak dialami oleh masyarakat namun masih kerap diabaikan. Berikut beberapa diantaranya:
1. Endometriosis
Penyakit endometriosis merupakan kondisi medis akibat pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ panggul lainnya.
Penderita endometriosis biasanya mengalami volume darah yang banyak saat menstruasi, pendarahan di luar siklus menstruasi, nyeri haid yang hebat, nyeri saat berhubungan seksual, perut terasa kembung, darah pada urin.
Beberapa wanita juga dapat mengalami keluhan seperti diare, konstipasi, mual, hingga infertilitas.
2. Vaginismus
Vaginismus adalah kondisi medis yang ditandai dengan pengencangan otot-otot di sekitar vagina secara tidak sadar yang terjadi ketika adanya penetrasi seksual pada vagina.
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Nasi Kemarin Sore Lebih Sehat untuk Cegah Gula Darah Naik, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.