Tekan Kasus 'Nuthuk' Selama Nataru, Pemkot Yogya Jalin Koordinasi dengan Pelaku Pariwisata

Pemkot Yogya menjalin koordinasi dengan pelaku pariwisata untuk menekan kasus nuthuk selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
ist
50 Quotes Resolusi Bijak Tahun Baru 2025 untuk Kesuksesan dan Kebahagiaan 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogya menjalin koordinasi dengan pelaku pariwisata untuk menekan kasus nuthuk selama libur Natal dan tahun baru (Nataru).

Tidak hanya untuk para penjaja kuliner, penyedia jasa transportasi seperti becak motor, hingga andong, turut disasar oleh kalangan eksekutif.

Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Yogyakarta, Muhammad Zandaru, berujar, perilaku menaikkan harga di luar batas kewajaran masih jadi tantangan jelang momen libur panjang.

Oleh sebab, itu, komunikasi dengan pelaku pariwisata melalui asosiasi-asosiasi yang menaungi mereka, harus digencarkan jelang Nataru tahun ini.

"Selain menaikkan tarif, kasus becak motor yang sembarangan menurunkan penumpang, itu menjadi tantangan pariwisata di Kota Yogya," tandasnya, Selasa (17/12/2024).

Zandaru mengungkapkan, pihaknya bersama jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogya beberapa kali bertatap muka langsung dengan asosiasi becak motor, maupun andong.

Ia berharap, kejadian-kejadian nuthuk jangan sampai terulang kembali, karena berpotensi mencoreng citra pariwisata Kota Yogya secara keseluruhan.

"Beberapa kali kami bertemu dengan mereka, berkoordinasi, agar momen-momen ramai wisatawan jangan dimanfaatkan untuk mencari keuntungan sesaat, tapi dampaknya adalah citra pariwisata Kota Yogya jadi kurang bagus," ujarnya.

Baca juga: 9,4 Juta Wisatawan Diprediksi Mampir di Kota Yogya Selama Libur Nataru

Sebagai langkah antisipasi, Dispar juga menyediakan Tourist Information Service (TIS) selama 22 Desember 2024, hingga 1 Januari 2025 mendatang.

TIS yang disiagakan di dua titik sekaligus, yakni di Malioboro dan sisi timur Museum Sonobudoyo, dapat dimanfaatkan pelancong untuk mengakses segala informasi yang dibutuhkan.

"Tujuannya untuk memberikan pelayanan maksimal terhadap wisatawan yang datang ke Kota Yogya, dari sisi manapun. Sehingga, mereka merasa nyaman dan aman," terangnya.

Di samping itu, di tenda-tenda TIC juga sudah disediakan informasi hotline atau nomor-nomor yang bisa dihubungi terkait dengan kepariwisataan. 

Melalui nomor-nomor tersebut, pelancong pun bisa membuat aduan atau sebatas meminta saran, ketika menemui kendala selama bertamasya di Kota Yogya.

"Misalnya, wisatawan mengalami kendala parkir atau layanan transportasi, di TIS sudah ada kontak Dinas Perhubungan yang bisa dihubungi dan bakal segara direspons," ungkap Zandaru.

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dispar Kota Yogya, Husni Eko Prabowo, menambahkan, seluruh asosiasi pelaku pariwisata berkomitmen melakukan kontrol terhadap anggotanya.

Bahkan, ia menyebut, paguyuban tidak segan-segan memberikan sanksi terhadap anggota yang terbukti nuthuk selama libur panjang mendatang.

"Kalau ada (anggota) yang melakukan tindakan semacam itu, justru komunitasnya sendiri yang akan mencari, siapa yang melakukan, sekaligus memberi sanksi. Itu saya lihat cepat benget responnya," pungkasnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved