Pelaku Wisata di Sleman Diwanti-wanti Tidak 'Nuthuk' Harga saat Libur Nataru 

Hal ini penting untuk memastikan tidak ada praktik aji mumpung yang membuat buruk citra pariwisata Sleman. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
Ilustrasi : Wisatawan menikmati lava tour menggunakan jip Merapi, di Sleman, Senin (24/04/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Masa Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebentar lagi tiba.

Pelaku wisata, tukang parkir hingga usaha kuliner di Kabupaten Sleman diimbau tidak memanfaatkan libur akhir tahun ini untuk mendapatkan keuntungan sesaat dengan melambung harga atau nuthuk kepada wisatawan. 

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk turun dan mengawasi langsung perkembangan lonjakan harga di lapangan menjelang Nataru.

Utamanya harga- harga di beberapa objek wisata di Bumi Sembada.

Hal ini penting untuk memastikan tidak ada praktik aji mumpung yang membuat buruk citra pariwisata Sleman

"Kita akan mengawasi, terutama objek wisata yang ada di kabupaten Sleman, akan kami pantau perkembangan harga dan sebagainya," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Rabu (11/12/2024). 

Bukan hanya di destinasi wisata, menurut Danang, stabilitas harga juga akan dipantau di sejumlah pasar tradisional melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten. Pemantauan meliputi harga,  distribusi hingga stok komoditas bahan pokok. 

"Apakah masih mencukupi atau tidak, harganya bagaimana, apakah stabil atau ada kenaikan. Kita pantau," katanya. 

Baca juga: Kronologi Bocah 10 Tahun di Ngemplak Sleman Meninggal Tertabrak Mobil saat Hendak Menyeberang Jalan 

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid juga meminta kepada para pelaku wisata agar tidak memanfaatkan libur Nataru dengan melambungkan tarif di atas harga wajar.

Sebab, praktik nuthuk demi keuntungan sesaat justru akan membuat citra pariwisata Sleman terpuruk. 

"Jadi kepada para pelaku wisata agar tidak memanfaatkan situasi libur nataru untuk memperoleh keuntungan sesaat. Misalnya tarif parkir maupun kuliner nuthuk," imbau Ishadi. 

Selain itu, wisatawan juga diimbau tidak membuang sampah sembarangan saat berwisata.

Lalu mematuhi imbauan dari petugas dan selalu berhati-hati menghadapi kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi maupun erupsi gunung Merapi.

Pada libur Nataru tahun ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman menargetkan ada 350 ribu pelancong yang akan  menghabiskan waktu libur akhir tahun di Kabupaten Sleman.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved