Rasionalisasi Anggaran, Disdik Sleman Kena Pangkas Rp65 Miliar

Banyak program yang anggarannya dikurangi termasuk perbaikan sarana prasarana (sarpras) sekolah tahun depan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogha/ Alexander Ermando
Foto ilustrasi Kantor Dinas Pendidikan Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Alokasi anggaran di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman terkena pemangkasan Rp 65 miliar tahun 2026 imbas kebijakan pengurangan dana transfer ke daerah (TKD).

Akibatnya, banyak program yang anggarannya dikurangi termasuk perbaikan sarana prasarana (sarpras) sekolah tahun depan diperkirakan tidak akan bisa menyasar banyak satuan pendidikan.

"Kami terkena juga (kebijakan rasionalisasi). Kami patuhi harus merasionalisasi 20 persen dari pagu bebas. Angkanya kisaran Rp 65 miliar," kata Sekretaris Disdik Sleman, Sri Adi Marsanto, Senin (27/10/2025). 

Anggaran yang dirasionalisasi menyasar semua bidang. Disdik Sleman, kata Adi, mengoreksi anggaran setiap program kegiatan. Bahkan anggaran perjalanan dinas ke luar daerah hampir semuanya dicoret, hanya menyisakan perjalanan ke Jakarta untuk kebutuhan koordinasi dengan pemerintah pusat. 

Selain itu, untuk menghemat anggaran, strategi kegiatan juga diterapkan. Misalnya, mengubah metode program sosialisasi maupun bimbingan teknis (Bimtek),  yang semula luring dialihkan daring. Kemudian mengurangi biaya makan minum hingga honor transportasi. Volume kegiatan juga dikurangi dari semula 10 hanya menyisakan 5. 

Terkait anggaran perbaikan sarana prasarana, menurut Adi terkena imbas juga karena perbaikan sekolah berada dianggaran pagu bebas. 

"Sarpras kena juga. Jadi ada yang rencana tahun depan mau merehab sekolah, gak jadi. Sampai sekarang masih proses (mana saja yang dikurangi)," ujar dia. 

Sebagai gambaran, perbaikan sekolah di Sleman pada tahun 2025 menyasar 124 satuan pendidikan dengan nilai anggaran Rp20 miliar. Adapun rinciannya, menyasar 7 titik gedung PAUD/TK, 69 titik Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 48 titik. Dari jumlah itu, 18 sekolah merupakan swasta dan sisanya negeri. Rencana perbaikan tahun depan Disdik akan lebih mengutamakan skala prioritas dengan menghitung anggaran yang tersedia.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved