Wamen P2MI Sebut Peluang Kerja Nakes di Jerman dan Jepang Tinggi, Gaji Capai Puluhan Juta Rupiah
Christina menuturkan kuota kebutuhan nakes di Jepang pada 2025 mecapai 2,5 juta, sementara di Jerman membutuhkan 500.000.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Peluang kerja di luar negeri pada sektor kesehatan terbilang sangat menjanjikan.
Selain gaji yang tinggi, kuota pekerja khususnya tenaga kesehatan (nakes) juga terbuka lebar.
Hal ini disampaikan Wakil Menteri (Wamen) Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani, saat memberikan sosialisasi penempatan pekerja migran di Stikes Panti Rapih Yogyakarta, Senin (9/12/2024).
"Peluang untuk tenaga kerja kesehatan, sektor kesehatan di luar negeri itu besar sekali," kata Christina kepada awak media.
Christina menuturkan kuota kebutuhan nakes di Jepang pada 2025 mecapai 2,5 juta, sementara di Jerman membutuhkan 500.000.
Dua negara tersebut, Jerman dan Jepang, telah bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk penyaluran tenaga kesehatan.
"Tentunya Indonesia nggak sendiri ya, ada negara-negara pengirim lain gitu. Jadi, tentu kita harus berkompetisi dengan negara-negara lain," terang dia.
Tingginya kebutuhan nakes di luar negeri ini dipengaruhi adanya fenomena ageing population atau peningkatan penduduk lansia di suatu wilayah.
Christina menuturkan dari segi gaji, para nakes di luar negeri juga nilainya fantastis mencapai puluhan juta rupiah.
"Bekerjanya sama di rumah sakit atau di klinik, gajinya kisarannya antara Rp38 juta sampai Rp47 juta. Nah, ini tentu besar ya," jelasnya.
Sementara Ketua Stikes Panti Rapih Yogyakarta Yulia Wardani, menuturkan peluang pekerja perawat dari tahun ke tahun tak terhingga.
Melalui sosialisasi dari Kementerian P2MI ini pihaknya mendorong para mahasiswanya untuk abroad keluar negeri untuk meningkatkan kualitas hidup.
Yulia menyampaikan Stikes Panti Rapih Yogyakarta telah mengirim beberapa alumninya untuk bekerja di luar negeri.
"Mereka sudah berangkat 16 orang ke Jepang, sekarang persiapan ke Jerman 3 sampai 5 orang. Harapannya mereka meningkatkan minat," ungkapnya.
Selama ini kendala bagi para lulusan nakes untuk abroad keluar negeri terganjal penguasaan bahasa.
"Tetapi anak milenial sekarang kan kemampuan berbahasanya sudah bagus dibanding era (kami) tentu bukan lagi menjadi kendala," terang dia.
Yulia juga menyampaikan para nakes dari Indonesia bersaing dengan nakes dari Filipina.
Namun etos kerja nakes dari Indonesia dinilai jauh lebih baik dari sumber daya manusia dari Filipina. (*)
STIKES YKY Yogyakarta Cetak Tenaga Kesehatan Profesional di Bidang K3 dan Keperawatan |
![]() |
---|
Resmi, MK Larang Wakil Menteri Rangkap Jabatan: Fokus Urus Kementerian |
![]() |
---|
5 Fakta Terbaru Immanuel Ebenezer Dipecat Prabowo, Minta Amnesti hingga Cuitan 2021 Viral |
![]() |
---|
Cuitan Lawas Tersangka Korupsi Immanuel Ebenezer Viral, Minta Koruptor Dihukum Mati |
![]() |
---|
Cerita Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Cek Program MBG di Klaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.