Berita Internasional

PM Suriah Tak Kabur Bareng Assad, Sebut Siap Kerja Sama dengan Pimpinan Pilihan Rakyat

Pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Al Assad disebut-sebut telah kolaps setelah Al Assad dikabarkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan ibukota

AFP VIA GETTY IMAGES
Anggota Pasukan Demokrat Suriah berfoto di kota Hasakeh, Suriah utara, tempat penjara itu berada, pada 24 Januari 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintahan Presiden Suriah, Bashar Al Assad disebut-sebut telah kolaps setelah Al Assad dikabarkan telah menaiki pesawat dan meninggalkan ibukota Suriah, Damaskus.

Meski demikian, belum ada informasi kemana Assad akan pergi.

Kabar tersebut dibagikan oleh dua perwira senior Suriah dan pemantau perang. Mereka mengatakan, sebuah pesawat pribadi telah meninggalkan Damaskus dan kemungkinan membawa Assad.

Kaburnya Assad terjadi setelah pasukan pemberontak mulai memasuki Damaskus. Ribuan orang mengendarai mobil dan berjalan kaki, berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan kebebasan, Minggu (8/12/2024)

Bahkan, menurut seorang sumber, berdasarkan CNN, unit pengintaian telah memasuki Damaskus dan mencari Assad selama 24 jam terakhir, tapi tidak berhasil menemukannya.

Sementara, Perdana Menteri Suriah, Mohammad Ghazi al-Jalali mengaku tidak kabur bersama Assad dan memilih berada di rumah.

Ia menyatakan bahwa pemerintah siap bekerja sama dengan kepemimpinan siapa pun yang dipilih rakyat. Ucapan itu ia bagikan dalam sebuah pesan rekaman pada Minggu pagi.

“Kami siap bekerja sama dengan kepemimpinan siapapun pun yang dipilih rakyat, memberikan semua dukungan yang memungkinkan untuk memastikan transisi fungsi pemerintahan yang lancar dan sistematis, serta melestarikan fasilitas negara,” ujarnya.

Ghazi al-Jalali juga menyerukan kepada rakyat Suriah untuk melindungi fasilitas publik, dengan mengatakan bahwa fasilitas tersebut adalah milik semua warga negara.

“Saya berada di rumah saya, tidak meninggalkan dan tidak berniat meninggalkan rumah ini kecuali dengan cara damai demi memastikan kelangsungan operasional institusi publik, fasilitas negara, serta untuk memberikan rasa aman dan keselamatan bagi semua warga,” tambahnya.

“Kami mengulurkan tangan kepada setiap warga Suriah yang peduli dengan penjagaan aset bangsa ini… Saya menghimbau semua warga untuk tidak merusak properti publik karena pada akhirnya itu adalah milik mereka sendiri,” jelasnya.

Pemimpin militan Hayat Tahrir Al-Sham (HTS), Ahmed al-Sharaa, kelompok utama oposisi bersenjata di negara tersebut, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar pasukan pemberontak tidak merusak institusi negara.

“Kepada semua kekuatan militer di kota Damaskus, sangat dilarang mendekati institusi publik, yang akan tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri hingga diserahkan secara resmi, dan juga dilarang menembakkan peluru ke udara,” tulis Ahmed al-Sharaa, yang dikenal dengan nama Abu Mohammad al-Jolani, di Telegram.

Amerika Serikat Ogah Terlibat Perang Damaskus

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, mengatakan pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat tidak akan terlibat dalam perang saudara yang sedang berlangsung di Suriah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved