Indeks Pembangunan Manusia DIY Tahun 2024 Capai 81,62, Ini yang Jadi Tantangan Pemda DIY
Dibanding tahun 2023 lalu, IPM DIY meningkat 0,65 persen, dan menempatkan DIY pada peringkat 2 nasional setelah DKI Jakarta.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Indeks Pembangunan Manusia (IPM) DIY tahun 2024 masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu 81,62.
Dibanding tahun 2023 lalu, IPM DIY meningkat 0,65 persen, dan menempatkan DIY pada peringkat 2 nasional setelah DKI Jakarta.
Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, mengatakan IPM dilihat dari tingkat kesehatan yang diukur dari harapan hidup, kemudian tingkat pendidikan yang diukur dari lama masa sekolah dan ekonomi yang diukur dari pendapatan masyarakat.
“Harapan hidup DIY tertinggi di Indonesia, lama sekolah DIY juga tertinggi di Indonesia, tetapi untuk pendapatan ini tidak tertinggi di Indonesia. Kalau dengan DKI sulit menyamai (pendapatan masyarakat). Tetapi kita sudah dua lebih unggul, pendidikan dan kesehatan. Sehingga walaupun DIY nomor dua, tetapi dua indikatornya kita nomor satu,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY tahun 2024, tiga kabupaten/kota dengan IPM sangat tinggi adalah Kota Yogyakarta yaitu 89,10, Kabupaten Sleman yaitu 85,71, dan Kabupaten Bantul 82,05.
Meskipun Bantul masuk dalam kategori sangat tinggi, namun pertumbuhan IPM-nya paling rendah yaitu 0,38 persen.
Sementara Kabupaten Kulon Progo dan Gunungkidul masuk dalam kategori tinggi, masing-masing 76,18 dan 72,14.
“Ngarso Dalem dalam visi dan misi rencana pembangunan jangka menengah bahkan jangka panjang, wilayah selatan jadi wilayah utama. Tiga kabupaten masuk di wilayah selatan, yaitu Gunungkidul, Bantul, dan Kulon Progo. Sehingga pembangunan akan diprioritaskan ke selatan,” ujarnya.
Baca juga: PHRI DIY Terima Laporan Pembatalan MICE Pemerintah dari 15 Hotel Bintang 4 dan 5
“Misalnya Kulon Progo sudah ada bandara, kemudian Gunungkidul dengan wisatawan, dan Bantul ada JJLS (Jalan Jalur Lintas Selatan). Upaya ini supaya lebih merata lagi (pembangunan di DIY),” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik DIY, Herum Fajarwati menerangkan pertumbuhan IPM DIY tahun 2024 dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir yang rata-ratanya 0,52 persen.
Pertumbuhan IPM DIY tahun 2024 juga lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 lalu, yaitu 0,55 persen.
“Peningkatan IPM DIY tahun 2024 didorong oleh peningkatan pada semua indikator pembentuk (IPM). Umur harapan hidup saat lahir meningkat 0,18 tahun dibandingkan 2023. Harapan lama sekolah meningkat 0,04 tahun, rata-rata lama sekolah meningkat 0,09 tahun. Pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan juga meningkat,” terangnya.
Pada tahun 2024, umur harapan hidup saat lahir di DIY sebesar 75,36 tahun. Kemudian rata-rata lama sekolah di DIY sebesar 9,92 tahun, harapan lama sekolah di DIY 15,70 tahun.
Sementara pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan sebesar Rp15.361.000. (*)
Kenangan Ayah Tiwi, Pegawai BPS Asal Magelang Korban Pembunuhan di Maluku |
![]() |
---|
Pembangunan Jasela Dikebut, YIA Disiapkan Jadi Magnet Investasi dan Pariwisata di DIY |
![]() |
---|
Dubes Australia Temui Sri Sultan HB X, Dorong Kerja Sama Pendidikan dan Pariwisata Yogyakarta |
![]() |
---|
2 Kabupaten Penghasil Jambu Biji Terbanyak di DIY, Kulon Progo Masuk Daftar |
![]() |
---|
3 Kabupaten Penghasil Sirsak Terbanyak di DIY, Ada Gunungkidul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.