PHRI DIY Terima Laporan Pembatalan MICE Pemerintah dari 15 Hotel Bintang 4 dan 5
Wakil Sekretaris PHRI DIY, Wahyu Wikan Trispratiwi, mengatakan hotel yang melaporkan pembatalan MICE dari pemerintah adalah hotel bintang 4 dan 5.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY menerima laporan pembatalan Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions (MICE) dari 15 hotel di DIY.
Wakil Sekretaris PHRI DIY, Wahyu Wikan Trispratiwi, mengatakan hotel yang melaporkan pembatalan MICE dari pemerintah adalah hotel bintang 4 dan 5.
Sebab hotel-hotel tersebut mempunyai ruang meeting dengan kapasitas lebih dari 50 orang.
“Sekitar 15 hotel lapor, tetapi mungkin lebih banyak yang tidak lapor secara langsung. Hotel bintang 4 dan 5 (hotel yang lapor pembatalan MICE), yang mempunyai ruang meeting dengan kapasitas lebih dari 50 orang,” katanya.
Pembatalan tersebut terjadi pada bulan November dan Desember, yang sebelumnya sudah dipesan oleh pemerintah, khususnya kementerian.
Tidak hanya ruang meeting, pembatalan juga meliputi kamar.
Ia mengungkapkan pembatalan kamar dan ruang meeting tersebut terjadi akibat surat edaran Menteri Keuangan yang meminta pejabat negara melakukan efisiensi anggaran perjalanan dinas.
Baca juga: PHRI DIY Awasi Ketat Anggotanya yang Jual Miras
Dalam SE bernomor S-1023/MK.02/2024 tersebut perjalanan dinas dipangkas 50 persen pada pada sisa pagu anggaran perjalanan dinas dalam DIPA 2024.
“Memasuki kuartal III biasanya banyak penyelenggaraan MICE dari pemerintah atau swasta. Sehingga SK Menteri Keuangan untuk penghematan biaya perjalanan dinas dan penyelenggaraan MICE di luar kota cukup mempengaruhi (MICE di DIY),” ungkapnya.
“Yogyakarta adalah kota favorit sebagai tempat MICE dari berbagai market, baik pemerintah maupun corporate. Bahkan sebagian besar hotel menjadikan bisnis MICE dari pemerintah sebagai pendapatan utama,” sambungnya.
Saat ini, PHRI DIY lebih fokus pada market non pemerintah. Untuk itu, pihaknya mengadakan beragam kegiatan promosi hingga temu bisnis di beberapa daerah.
Tujuannya untuk membuka peluang kerja sama dengan swasta atau organisasi non pemerintah, agar mengadakan kegiatan di DIY.
Ia juga mengimbau anggota PHRI DIY untuk membuat paket-paket menarik yang menyasar tamu individual, keluarga, serta sekolah-sekolah, terutama menjelang libur sekolah semester I dan libur Natal dan Tahun Baru. (*)
Hotel Zigna Kampung Batik Solo Berkunjung ke Tribun Jogja |
![]() |
---|
Libur HUT ke-80 RI, Okupansi Hotel di Malioboro Jogja dan Sekitarnya Berkisar 40-60 Persen |
![]() |
---|
Hotel Santika Gunungkidul Rayakan Kemerdekaan dan HUT ke-3 dengan Aksi Donor Darah |
![]() |
---|
Hotel Wajib Bayar Royalti Musik, Kanwil Kemenkumham DIY Dorong Kepatuhan PP 56/2021 |
![]() |
---|
Wanita Asal Kulon Progo Terkapar di Penginapan di Jogja, Tewas di Tangan Selingkuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.