Buntut Darurat Militer Korsel, Presiden Yoon Suk Yeol Didesak Mundur atau Dilengserkan

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta maaf karena mengumumkan darurat militer awal minggu ini.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
AFP Photo
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol 

TRIBUNJOGJA.COM - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta maaf karena mengumumkan darurat militer awal minggu ini.

Dia menegaskan tidak akan ada perintah seperti itu lagi.

Namun, Yoon Suk Yeol terancam menghadapi potensi pemakzulan menyusul deklarasinya pada Selasa malam lalu.

Namun, itu akhirnya dengan cepat dibatalkan di Majelis Nasional.

Menanggapi pidato presiden, pemimpin Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang berkuasa mengatakan kepada wartawan bahwa Yoon tidak mungkin lagi melanjutkan tugas normalnya.

Tangkapan layar video live streaming YouTube Reuters, pemungutan suara para anggota parlemen Korea Selatan di Gedung Majelis Nasional, Rabu (4/12/2024) pukul 02:00 KST.
Tangkapan layar video live streaming YouTube Reuters, pemungutan suara para anggota parlemen Korea Selatan di Gedung Majelis Nasional, Rabu (4/12/2024) pukul 02:00 KST. (Tangkapan Layar YouTube Reuters)

"Pengunduran dirinya lebih awal tidak dapat dihindari," kata Han Dong-hoon.

Sebelumnya, Presiden Yoon Suk Yeol mengungkapkan permintamaafaannya dan mengatakan siap bertanggung jawab.

"Saya sangat menyesal dan ingin meminta maaf dengan tulus kepada orang-orang yang terkejut," kata Yoon dalam pidato singkatnya yang disiarkan televisi.

"Sehubungan dengan deklarasi darurat militer, saya tidak akan menghindari tanggung jawab hukum atau politik apa pun."

Ada spekulasi bahwa ia akan menggunakan pidato kepada rakyat untuk mengundurkan diri, tetapi ia tidak melakukannya. 

Sebaliknya, ia mengatakan bahwa ia akan mendelegasikan pekerjaan menstabilkan situasi kepada partai yang berkuasa.

Selain itu, dia juga tidak menyebutkan pemakzulan.

Kemudian pada hari Sabtu, hampir semua anggota PPP meninggalkan parlemen menjelang pemungutan suara untuk memakzulkan Yoon.

Anggota parlemen oposisi menanggapi dengan ejekan dan teriakan protes, saat pembicara memarahi mereka karena pergi.

"Ini mengabaikan keinginan rakyat," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved