Dini Hari Tadi, Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Sebanyak 3 Kali Sejauh 1800 Meter ke Arah Barat

Gunung Merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava pada periode pengamatan BPPTKG pada Selasa (03/12/2024) pukul 00.00-06.00

Dok. BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,2 kilometer pada Senin (23/9/2024) pukul 19.52 WIB 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 3 kali guguran lava pada periode pengamatan BPPTKG pada Selasa (03/12/2024) pukul 00.00-06.00.

Guguran lava tersebut mengarah ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1800 meter.

Selain itu, BPPTKG juga mencatat sejumlah kegempaan. Tercatat terjadi 37 guguran, dengan amplitudo : 3-25 mm, dan durasi : 36.21-215.21 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 22 kali, amplitudo : 3-13 mm, S-P : 0.3-0.9 detik, dan durasi : 9.14-16.58 detik. Tektonik jauh terjadi 1 kali, amplitudo : 10 mm, S-P : tidak terbaca, dan durasi : 61.92 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuaca mendung dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 16-19 °C, kelembaban udara 78-99 persen, dan tekanan udara 768-918 mmHg.

Sementara berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 250 meter di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III.  

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak  melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di seputar Merapi dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus mengamati aktivitas Gunung Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved