Wisuda Untidar ke-68: Anak Pekerja Migran Raih Predikat Terbaik, Lulusan Termuda Usia 20 Tahun
Ridwan Rahmanto, mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik, menyelesaikan studi dalam waktu 3 tahun, 10 bulan, dan 25 hari
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Ikrob Didik Irawan
“Saya itu ditinggal ibu (ke Malaysia) mulai 8 bulan. Karena keperluan ekonomi dan sebagainya sehingga ibu mau tidak mau harus bekerja ke luar negeri tepatnya di Malaysia,” ungkap Ardi.
Sejak kecil, Ardi diasuh oleh neneknya, Sodiyah (71), di Demangsari, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
“Ibu itu baru pulang (Kebumen) pertama kali ketika saya berusia 10 tahun. Saya dari lahir belum pernah ketemu secara langsung sama ayah,” ujarnya.
Saat kuliah, Ardi mendapat beasiswa KIP-Kuliah dan aktif dalam berbagai kegiatan kampus. Ia juga memiliki target tinggi untuk mempertahankan prestasi akademiknya.
"Selain padat (kuliah) diselingi kegiatan organisasi kemahasiswaan baik himpunan, UKM Pramuka," kata Ardi.
Ke depan, Ardi berencana melanjutkan studi ke jenjang S2.
Baca juga: 612 Pelajar di Sleman Terima Bantuan Program Indonesia Pintar
“Rencana ingin melanjutkan di dalam negeri, kalau tidak di Pendidikan IPA UNS, Unnes, atau Unesa. Itu rekomendasi dari dosen pembimbing,” jelasnya.
Rektor Untidar, Prof Sugiyarto, menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan, khususnya mereka yang mampu memberikan inspirasi.
“Ada beberapa wisudawan istimewa, salah satunya wisudawan terbaik yang bisa memberikan motivasi kepada masyarakat umum. Cerita dari keluarganya untuk menghidupi harus bekerja ke luar negeri dan sebagainya. Harus ada mbahnya yang punya dedikasi luar biasa tentu menjadi satu dukungan yang sangat bagus,” tuturnya.
Menurutnya, sosok seperti Ardi adalah contoh generasi muda yang memiliki etos juang luar biasa.
"Saya rasa menjadi role model, bagaimana kita menjadi berprestasi itu jangan takut dengan segala rintangan dan keterbatasan," pungkasnya. (tro)
Ketergantungan Sleman pada Anggaran Transfer dari Pusat Masih Tinggi, Berharap Tidak Dipotong |
![]() |
---|
Hadapi Kebijakan Pemerintah Pusat soal Transfer Daerah, Ini Strategi Sleman |
![]() |
---|
Bawaslu Kulon Progo Evaluasi Skema Pengawasan Pemilu, Coba Cari Format yang Ideal |
![]() |
---|
Pertengahan September, Realisasi PAD Sektor Pariwisata di Gunungkidul Capai Rp19,8 Miliar |
![]() |
---|
Semua OPD di Pemkot Yogya Difungsikan Jadi 'DLH', Keroyok Problem Persampahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.