Pemda DIY Gandeng Perguruan Tinggi untuk Dorong Kemandirian Desa
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membuka peluang kerja sama dengan lembaga perguruan tinggi untuk mendorong kemajuan desa dan kalurahan.
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka peluang kerja sama dengan lembaga perguruan tinggi untuk mendorong kemajuan desa dan kalurahan.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajak perguruan tinggi untuk bersinergi melalui program-program terpadu, termasuk yang melibatkan Muhammadiyah.
Hal tersebut disampaikan Asisten Setda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, seusai mendampingi Sri Sultan dalam audiensi bersama Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, M. Ikhwan Ahada, di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (22/11).
Audiensi ini juga dihadiri Rektor Universitas ‘Aisyiyah (UNISA), Warsiti, Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sukamta, serta Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Gatot Sugiharto.
Tri Saktiyana menjelaskan bahwa peran perguruan tinggi, khususnya Muhammadiyah, sangat strategis dalam pemberdayaan masyarakat.
“Ranting jaringan pengurus Muhammadiyah yang menjangkau hingga level desa menjadi salah satu kekuatan sosial dan budaya yang penting. Pemerintah hanya menjadi katalisator, sedangkan peran utama ada di tingkat komunitas, termasuk organisasi kemasyarakatan seperti Muhammadiyah,” ungkapnya.
Baca juga: Festival Budaya Pendidikan Khusus 2024, Wadah Potensi Anak Berkebutuhan Khusus di DIY
Sinergi ini, lanjut Tri, akan mendukung program-program Pemda DIY, seperti Desa Mandiri Budaya dan reformasi kalurahan.
Salah satu wujud nyata kolaborasi tersebut adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang berkelanjutan.
“Pak Gubernur menginginkan KKN tidak seperti ‘hit and run’. Programnya harus nyambung dan berlanjut, tidak mulai dari nol lagi,” jelasnya.
Ketua PWM DIY, M. Ikhwan Ahada, menambahkan bahwa pendampingan oleh perguruan tinggi diharapkan mampu mendorong kemandirian masyarakat desa, terutama di bidang ekonomi dan teknologi.
“Desa-desa perlu diberdayakan agar menjadi tempat yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa harus ke kota. Kita ingin desa menjadi pusat produktivitas,” ujar Ikhwan.
Ikhwan juga menegaskan pentingnya keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam program-program pendampingan tersebut.
Mahasiswa dapat berkontribusi melalui KKN, khususnya dalam meningkatkan literasi teknologi dan mengubah pola pikir masyarakat dari agraris ke arah industrialisasi.
PWM DIY berencana untuk berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait demi mematangkan program-program pendampingan ini.
“Kerja sama ini akan dirancang untuk memastikan pemberdayaan desa berjalan efektif,” pungkas Ikhwan. (HAN)
Bukan Sekadar Bantuan, Pemda DIY Ubah Strategi Atasi Kemiskinan |
![]() |
---|
Dinas PUPESDM DIY Temukan 12 Tambang Ilegal, Penanganan Dilimpahkan pada Penegak Hukum |
![]() |
---|
Marak Penambangan Ilegal, KPK dan Pemda DIY Sepakat Perketat Perizinan |
![]() |
---|
Karya Anak Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata, Pemda DIY Beri Apresiasi Sejak Usia Dini |
![]() |
---|
Dari Limbah Jadi Listrik, Pemda DIY Bersiap Kelola Sampah dengan Teknologi Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.