Dinkes Kulon Progo Catatkan 660 Kasus Gondongan Selama 2024, Naik 4 Kali Lipat dari Tahun Sebelumnya

Dinkes Kulon Progo mencatat adanya lonjakan signifikan terhadap kasus penularan penyakit Paroritis atau Gondongan di masyarakat

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
PIN
ilustrasi gondongan 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo mencatat adanya lonjakan signifikan terhadap kasus penularan penyakit Paroritis atau Gondongan di masyarakat. Kasus penularannya sempat meningkat selama beberapa bulan terakhir.

Kepala Dinkes Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan sejak Januari hingga Oktober 2024, terdapat 660 kasus Gondongan yang dilaporkan.

"Jumlah kasusnya naik sebanyak 4 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya," kata Budi pada wartawan, Jumat (22/11/2024).

Setidaknya dalam 3 tahun terakhir, tercatat tren peningkatan kasus Gondongan di Kulon Progo. Pada 2022 lalu misalnya tercatat sebanyak 61 kasus, kemudian di 2023 lalu meningkat jadi sebanyak 138 kasus.

Lonjakan kasus Gondongan tahun ini mulai dirasakan sejak bulan Agustus lalu. Menurut Budi, penyakit ini menyerang hampir semua kelompok umur, namun paling dominan pada kelompok umur 5 sampai 15 tahun.

"Sebanyak 393 kasus Gondongan dilaporkan dari kelompok umur ini, mendominasi sekitar 59 persen dari jumlah kasus keseluruhan selama 2024," ungkapnya.

Budi menilai meningkatnya kasus Gondongan salah satunya disebabkan oleh daya tahan tubuh yang kurang baik.

Baca juga: Penderita Gondongan di Gunungkidul Alami Peningkatan Signifikan, Tembus 1.050 Kasus 

 Apalagi Gondongan merupakan jenis penyakit yang sangat mudah menular, khususnya pada kelompok rentan seperti anak.

Peningkatan terjadi tak hanya di Kulon Progo dan DIY, tetapi juga seluruh Indonesia. Dinkes Kulon Progo sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan penanganan kasus Gondongan.

"Seperti melakukan investigasi pelacakan kasus Gondongan di masing-masing wilayah Puskesmas hingga prosedur penanganan pada pasien Gondongan," ujar Budi.

Kajian mingguan dilakukan untuk memantau untuk memantau perkembangan kasus Gondongan.

Termasuk koordinasi dengan pihak sekolah agar mereka memberikan izin bagi pelajar yang terpapar untuk istirahat di rumah sampai sembuh, agar tidak terjadi penularan di lingkungan sekolah.

Budi mengatakan saat ini kasus Gondongan mulai menunjukkan penurunan, apalagi penyembuhannya terbilang cepat.

Namun ia tetap meminta masyarakat melakukan pencegahan dini agar penularan bisa terus ditekan.

"Seperti menerapkan pola hidup sehat dan bersih serta meminimalkan kontak dengan orang lain demi mencegah penularan," jelas Budi.(alx)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved