Cerita Aru Sultan Desain soal Tifo Gundala vs Godzilla: Puncak Kebahagiaan Saya sebagai Seniman

Inilah cerita Aru dari Sultan Desain, illustrator di balik koreo Gundala vs Godzilla La Grande Indonesia, karya megah yang di-repost FIFA dan JFA.

DOK. Instagram Sultan Desain
Cerita Aru Sultan Desain soal Tifo Gundala vs Godzilla: Puncak Kebahagiaan Saya sebagai Seniman 

“Itu memang sesuatu hal yang membuat kita cukup terkejut juga. Bahwasanya, Sultan Desain tuh siapa sih, dan Sultan Desain pun portofolionya nggak ada yang bertema bola. (Kami) nggak kenal juga sama orang dalamnya La Grande,” ungkap Aru.

“Suatu kebanggaan dalam hidup bisa bekerja sama dengan La Grande,” tuturnya.

Puncak kebahagiaan sebagai seniman digital

Febru Danar Surya (Aru) founder Sultan Desain
Febru Danar Surya (Aru) founder Sultan Desain (DOK. Pribadi Aru Sultan Desain)

Aru bercerita, ia tidak bisa pergi ke Jakarta untuk menyaksikan pertandingan Indonesia vs Jepang dan melihat karyanya berkibar di tribune utara, sebab ada beberapa siswa magang di Sultan Desain yang tak bisa ditinggal.

Meski begitu, ia mengadakan nobar di studio Sultan Desain bersama keluarga besar Sultan Desain termasuk siswa yang magang.

Perasaan bahagia dan bangga menyelimutinya kala karya yang ia buat bersama Hilmi Zain berkibar di GBK, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan sorakan dari para pendukung Timnas Indonesia.

Tak hanya mendapat apresiasi dari supporter Timnas Indonesia, koreo Gundala vs Godzilla juga menarik perhatian FIFA, JFA, dan para penggemar sepak bola dari seluruh dunia.

Aru mengaku apresiasi atas karya tifo Gundala vs Godzilla merupakan puncak kebahagiaannya sebagai seorang illustrator.

“Puncak kebahagiaan saya sebagai seorang seniman digital bisa di-repost oleh akun-akun besar, akun-akun internasional, dan feedback bagus dari warga Jepang tentang koreo-ne. Itu betul-betul bikin terharu, merinding. Merinding e cukup lama sih, mbak. Perasaan... vibes-nya itu, betul-betul... Wih, di antara banyak seniman, yang dipilih kita lho. Keren sih. Nggak bisa berkata-kata lagi sih soal itu sih,” ungkap Aru.

“Setelah Indonesia Raya dinyanyikan dan Tanah Air dinyanyikan, banyak DM yang masuk, nge-tag fotonya itu, di-tag di story, sampai kebak banget (penuh sekali notifikasinya),” tutur Aru.

Siang malam mendengarkan lagu Bernadya

Selama mengerjakan proyek ilustrasi koreo Gundala vs Godzilla, Aru mengaku banyak mendengarkan lagu Bernadya “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan”.

“Kan itu kan dari La Grande-nya sendiri sudah menyampaikan, ini loh, kita tuh ambil kalimat ini (“Untungnya Ku Tak Pilih Menyerah”) ada maknanya. Filosofinya sudah disampaikan sebelumnya,” kata Aru.

Karena itu, siang dan malam Aru mendengarkan lagu Bernadya.

“Kita ngerjakkene biar tambah semangat ndengerin playlist itu, tak puter dari pagi sampe bengi, makane, anak-anak itu, ‘iki og ketok e ket mau isuk ora ganti-ganti sih’ ngono... (Kita mengerjakan ilustrasinya biar tambah semangat ndengerin playlist itu, saya putar lagunya dari pagi sampai malam, makanya, anak-anak itu pasti berpikir, ini kok kayaknya dari pagi lagunya nggak ganti-ganti sih, begitu),” ucap Aru sambil terkekeh.

Pesan untuk Timnas Indonesia

Koreografi (Tifo) Gundala vs Gondzilla dari La Grande Indonesia
Koreografi (Tifo) Gundala vs Gondzilla dari La Grande Indonesia (DOK. Instagram La Grande Indonesia)

Aru selaku illustrator yang mengerjakan proyek koreo Gundala vs Gondzilla optimistis Timnas Indonesia akan sukses di masa depan.

“Buat Timnas, semoga ini deh, yuk, kita Gundala, mungkin kita masih kecil menghadapi ini ya, Godzilla ya, tapi Insya Allah, Gundala besok akan bangkit sejalannya waktu, dengan dukungan support masyarakat Indonesia, dan support dari orang-orang hebat di belakang kesuksesan dalam bidang seni ini, koreografinya, yuk, kita pasti bisa,” ujar Aru.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved