Memahami Materi Fenomena Seni Rupa: Rangkuman Seni Budaya BAB 6 Kelas 11
Artikel berikut membahas mengenai fenomena seni rupa, Rangkuman Seni Budaya BAB 6 SMA kelas 11 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM – Kali ini kita akan membahas mengenai fenomena seni rupa, Rangkuman Seni Budaya BAB 6 SMA Kelas 11 Kurikulum Merdeka.
Materi dilansir dari Buku Paket Seni Budaya kelas 11 semester 2 karya Sem Cornelyoes Bangun, Siswandi, Tati Narawati, dan Jose Rizal Manua.
Baca juga: Analisis Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Fungsi, Tema dan Tokoh Dalam Bentuk Lisan dan Tulisan
Pada pembahasan kali ini mencakup fenomena seni rupa mulai dari pramodern, modern, hingga posmodern, berikut pembahasannya:
Seni Rupa Pramodern
Perkembangan seni rupa dilihat dari aspek kesejarahan yang merupakan rangkaian perubahan dari aspek konseptual maupun kebentukan, berikut pembahasan dari aliran-aliran seni rupa yang ada hingga saat ini:
1. Primitivisme
Primitivisme adalah corak karya seni rupa yang memiliki sifat bersahaja, naif, sederhana, spontan, jujur, baik dari segi penggarapan bentuk maupun pewarnaan.
Contohnya seperti, patung Dewi Kecantikan Yunani klasik yang mengekspresikan makna seni dengan idealisasi bentuk mimesis (mengimitasi atau meniru) rupa manusia dalam wujud yang indah dan sempurna.
2. Naturalisme
Naturalisme adalah corak karya seni rupa yang teknik pelukisannya berpedoman pada peniruan alam untuk menghasilkan karya seni sehingga seniman terikat sekali pada hukum proporsi, anatomi, perspektif, dan teknik pewarnaan untuk mencapai kemiripan sesuai dengan perwujudan objek yang dilihat oleh mata.
Tokoh-tokohnya antara lain, Abdullah SR, Wakidi, Pirngadi, Basoeki Abdullah, Trubus, Dullah, Rustamadji, Wahdi, dan lain-lain.
3. Realisme
Aliran seni rupa realisme merupakan perkembangan lebih lanjut dari naturalisme yang muncul di belahan dunia barat sekitar pertengahan abad ke-17, misalnya, realisme sosialis (yang cenderung mengungkapkan adegan-adegan kehidupan manusia yang serba sengsara, getir, dan pahit.
Pengertian murni, aliran realis berusaha melukiskan keadaan secara nyata, seniman realis memandang dunia ini tanpa ilusi, mereka menciptakan karya seni rupa yang nyata menggambarkan apa-apa yang nyata dan benar-benar ada di dunia ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.