Memahami Materi Fenomena Seni Rupa: Rangkuman Seni Budaya BAB 6 Kelas 11

Artikel berikut membahas mengenai fenomena seni rupa, Rangkuman Seni Budaya BAB 6 SMA kelas 11 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Pinterest
Pameran Karya Seni Rupa 

Respons Paul Cezanne terhadap impresionisme, mengakibatkan lahirnya kubisme, dan perkembangannya kemudian sampai kepada konstruksivisme, minimal art, dan seterusnya.

1. Seni Pop

Pop art merupakan suatu aktivitas seniman yang menggunakan cara pemberian kesan populer sebagai hasil dari revolusi industri dan sekaligus penggunaan dari hasil-hasil revolusi tersebut.

Budaya ini ditandai oleh ketiadaan penggangguran, konsumerisme, makin meningkatnya kesejahteraan, mobilitas sosial ke atas, melonggarnya struktur kelas dalam masyarakat, berubahnya pandangan sosial, dan kesejahteraan kaum muda, beserta budaya protesnya, pengalaman dan kepekaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Dalam dunia pop art, eksistensi sang pencipta juga tidak terlalu penting, yang lebih diperlukan adalah produknya yang bisa dikemas sebagai komoditi dan dijual ke pasar luas, Kecuali sosok seniman itu juga merupakan komoditi yang bisa dijual, dengan kata lain rekayasa citra tentang dirinya lebih penting ketimbang pribadi seniman, karena semakin besar liputan media yang dia peroleh semakin laris karya-karyanya di pasar luas.

Pop art juga tampil dalam seni patung, poster, desain, seni graviti, fashion serta dipandang pula sebagai salah satu manifestasi subkultur, gerakan kultural generasi muda.

Pop art identik dengan gaya hidup generasi muda dengan karakteristik perlawanan kepada kemapanan norma-norma masyarakat yang berlaku.

2. Seni Optik

Ilmu optik pertama kali dipelajari selama bertahun-tahun di laboratorium oleh seorang ahli filsafat dan juga ahli ilmu fisika Inggris yang bernama Bacon (1220-1292), yang mempelajari struktur cahaya dan kaitannya dengan bagaimana mata manusia bisa menangkap warna.

Seni optik pada kemunculannya meliputi seni dua dimensi dan tiga dimensi, yang mendasarkan diri pada ilmu optik, ilmu cahaya, dan ilmu warna untuk mengolah bentuk-bentuk tertentu yang digunakan untuk mengeksploitasi disibilitas mata.

Seni optik pada umumnya berbentuk abstrak, formal, dan konstruktivis melalui bentuk yang khas geometrik dan perulangan yang teratur, rapi, teliti, sehingga dapat menimbulkan efek-efek yang mengecoh mata dengan ilusi ruang.

Warna-warna yang digunakan kebanyakan warna cerah atau ligthnes tinggi dengan memberikan batas pada hue atau saturation yang tajam dan tegas.

Seni optik lebih menitikberatkan pada representasi gerakan atau bagaimana menggambarkan sesuatu sehingga seakan-akan bergerak dengan memanfaatkan efek ilusi pada mata.

Seni optik sengaja mengeksploitasi elemen-elemen visual seperti garis, bidang, dan warna untuk mendapatkan efek optis, sehingga mata manusia terkecoh karenanya.

3. Seni Konseptual

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved