Jalani Witness Audit RBRA, Gajahwong Edupark Yogyakarta Dapat Nilai Nyaris Sempurna
Gajahwong Edupark Yogyakarta sementara ini menduduki posisi ruang bermain anak dengan nilai paling tinggi di Indonesia.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gajahwong Educational Park meraih hasil nyaris sempurna dalam witness audit Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KemenPPA).
Tidak tanggung-tanggung, taman bermain yang berlokasi di Pandeyan, Kemantren (Kecamatan) Umbulharjo tersebut, berhasil meraup 590 poin dari total nilai maksimal 595.
Lead Auditor Tim RBRA KemenPPA, Ismarjati Wicaksono, mengatakan, torehan tersebut menjadikan Gajahwong Edupark sementara ini menduduki posisi ruang bermain anak dengan nilai paling tinggi di Indonesia.
Dijelaskan, untuk menjadikan ruang bermain anak memperoleh predikat RBRA, setidaknya terdapat 13 indikator penilaian yang harus dipenuhi.
"Penilaian yang kami lakukan selain dari segi fisik, juga menyangkut ketersediaan dokumen, ketersediaan prasarana dan fasilitas penunjangnya," tandasnya, Jumat (15/11/2024).
Ismarjati mengatakan, Gajahwong Edupark mendapat nilai mumpuni karena hasil audit menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kondisi di lapangan dengan laporan yang disajikan Pemkot Yogyakarta.
Baca juga: Kampanye Udara Bersih Kota Yogya, Pemkot Gelar Uji Emisi Massal
Selain Gajahwong Edupark, tahun ini pihaknya juga melakukan re-auditing menyasar Taman Pintar Yogya, yang terakhir diaudit pada 2019 silam.
"Dengan potensinya, Taman Pintar dan Gajahwong Educational Park ini bisa menjadi best practice bagi ruang bermain anak yang lainnya," katanya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengatakan masih ada sejumlah catatan yang harus diperbaikinya di Gajahwong Edupark, salah satunya terkait kelengkapan guiding block.
Maka, pihaknya pun berkomitmen segera melengkapi berbagai sarana prasarana yang dinilai masih kurang, mengingat pentingnya ruang bermain anak yang representatif di tengah permukiman penduduk.
"Karena space di masing-masing rumah tangga sudah sempit, sehingga diperlukan area untuk bermain ramah anak, yang sesuai dengan perkembangan psikologis anak," pungkasnya. (*)
Cek Situasi Kemacetan Jogja Lewat CCTV Pemkot Yogyakarta |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Bangun Sistem Satu Data, Intervensi Program Lebih Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Dana Transfer Daerah 2026 Berpotensi Dipangkas Rp200 Miliar, Wali Kota Yogyakarta: Ada Refocusing |
![]() |
---|
Jadi Tuan Rumah Forum Smart City Nasional 2025, Kota Yogyakarta Dorong Realisasi Program Satu Data |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta Optimis Paket Strategis 2025 Bisa Diselesaikan Tepat Waktu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.