Pembangunan Jembatan Pandansimo Mencapai 81 Persen, Hadirkan Pesona Ornamen Jawa

Jembatan Pandansimo yang menjadi sambungan terakhir Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) semakin mendekati tahap penyelesaian

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Dok. Kementerian PUPR
Jembatan Pandansimo di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jembatan Pandansimo yang menjadi sambungan terakhir Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) semakin mendekati tahap penyelesaian dengan progres pembangunan mencapai 81 persen.

Dengan panjang mencapai 1,9 km, jembatan ini direncanakan rampung pada Maret 2025 dan siap menjadi jalur penghubung utama yang mempermudah akses dari Yogyakarta ke wilayah selatan Jawa.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN DIY, Setiawan Wibowo, mengonfirmasi bahwa proyek senilai Rp 814 miliar ini menggunakan dana APBN.

 Struktur jembatan terdiri dari jalan pendekat, slab on pile, dan jembatan utama tipe multiarch bridge berbahan corrugated steel plate dan mortar busa.

Dikerjakan secara simultan pada empat segmen, proyek ini mengalami beberapa kendala cuaca yang memperlambat proses penyelesaian, khususnya di area utama yang berada di tengah sungai.

"Target penyambungan jembatan sebenarnya di akhir November, tapi hujan deras menyebabkan banjir sehingga menghambat akses ke bagian tengah sungai," jelas Setiawan.

Untuk mengatasi hal ini, tim konstruksi mengoptimalkan area yang tidak terendam, sementara penambahan tanggul dilakukan untuk mengurangi risiko banjir.

Baca juga: Jembatan Pandansimo Jadi Harapan Baru untuk Peningkatan Perekonomian di Kabupaten Bantul

Selain infrastruktur kuat yang dilengkapi teknologi mitigasi gempa seperti Lead Rubber Bearing (LRB) dan pondasi tambahan untuk melawan likuifaksi, Jembatan Pandansimo juga dirancang menjadi tempat wisata.

Jalur pedestrian dengan anjungan khusus bagi pejalan kaki memungkinkan pengunjung menikmati panorama Sungai Progo.

Dengan lebar 24 meter dan empat lajur kendaraan, jembatan ini juga memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, termasuk bagi penyandang disabilitas.

Sebagai bagian akhir JJLS yang menghubungkan DIY dan Jawa Tengah, jembatan ini diharapkan mendorong perekonomian wilayah selatan DIY dan meningkatkan daya tarik pariwisata di area pantai selatan Yogyakarta.

"Semoga jembatan ini memberi manfaat besar bagi warga sekitar dan wisatawan, menjadi simbol konektivitas dan potensi baru di selatan Jogja," tutup Setiawan. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved