Dukung Kenaikan Gaji Guru, PGRI DIY: Kesejahteraan Guru Harus Jadi Prioritas
Harapannya, kenaikan gaji ini dapat menjadi solusi atas masalah kesejahteraan guru dan meningkatkan motivasi mereka dalam menjalankan tugas
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DIY, Kadarmanta Baskara Aji, menyambut positif rencana pemerintah untuk menaikkan gaji guru.
Menurut Aji, kebijakan ini sangat dibutuhkan mengingat lebih dari 80 persen guru di Indonesia merasa gaji yang diterima saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Harapannya, kenaikan gaji ini dapat menjadi solusi atas masalah kesejahteraan guru dan meningkatkan motivasi mereka dalam menjalankan tugas mulia sebagai pengajar.
"Sudah cukup lama guru tidak mengalami kenaikan gaji. Padahal, kebutuhan hidup semakin tinggi dan tuntutan terhadap kualitas pendidikan juga semakin besar," ujar Aji saat dihubungi, Jumat (8/11/2024).
Ia menambahkan, dengan peningkatan kesejahteraan, konsentrasi dan dedikasi guru dalam mengajar akan semakin optimal, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Aji juga menyoroti disparitas gaji yang masih terjadi di kalangan guru, terutama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ia membagi guru ke dalam tiga kategori, yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang sudah menerima tunjangan profesi, guru swasta yang juga mendapatkan tunjangan profesi, dan guru honorer yang belum menerima tunjangan profesi.
Ia menekankan, guru honorer menjadi masalah yang sangat serius, mengingat banyak sekolah yang masih kekurangan tenaga pengajar dan terpaksa bergantung pada guru honorer dengan gaji yang sangat minim.
“Guru honorer menjadi masalah besar. Banyak sekolah yang kekurangan guru dan terpaksa mengandalkan guru honorer dengan gaji yang sangat rendah. Di DIY, misalnya, ada guru honorer yang hanya menerima gaji Rp200.000 hingga Rp300.000 per bulan, namun ada juga yang menerima lebih, sekitar Rp1,5 juta. Tapi tetap saja, itu masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Aji.
Baca juga: Kisah Guru Honorer Mengabdi Hanya Dengan Gaji Rp700 Ribu
Aji pun berharap agar pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang lebih jelas terkait peningkatan kesejahteraan guru, terutama guru honorer.
Ia juga mengusulkan agar tunjangan profesi bagi guru ASN digabungkan dengan gaji pokok sehingga para guru dapat menerima seluruh penghasilannya dalam satu waktu, memudahkan mereka dalam perencanaan keuangan.
“Kesejahteraan guru harus menjadi prioritas. Jika pemerintah dapat segera mengambil kebijakan yang tepat, maka kesejahteraan guru di DIY, dan seluruh Indonesia pada umumnya, bisa meningkat signifikan. Ini akan berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang semakin baik,” pungkas Aji.
Sebelumnya, rencana kenaikan gaji ini sebelumnya disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti.
Ia memastikan akan ada kenaikan gaji untuk seluruh guru, baik ASN maupun non-ASN.
Namun, Mu’ti belum membeberkan angka pasti terkait besaran kenaikan tersebut.
PGRI DIY Soroti Dugaan Kebocoran Soal ASPD, Pola Penyebaran Jadi Kunci |
![]() |
---|
Aturan Baru PPDB Zonasi, Ujian Nasional, Anggaran Sekolah, hingga Kenaikan Tunjangan Guru |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Bakal Naikkan Gaji Guru, Gerindra DIY: Keberpihakan pada Pendidikan |
![]() |
---|
Pemerintah Bakal Naikkan Gaji Guru ASN dan Honorer Bersertifikasi pada 2025, Ini Tanggapan PGRI DIY |
![]() |
---|
Nasib Guru Honorer di Sleman, Gaji Hanya Pas-pasan untuk Penuhi Kebutuhan Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.