DP3AP2 DIY Mengentaskan Kemiskinan dan Berdayakan Perempuan Rentan Melalui Desa Prima
Program Desa Prima berawal dari program nasional untuk memberdayakan perempuan dari sisi ekonomi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY memberdayakan perempuan rentan melalui program Desa Prima.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumadi menerangkan Desa Prima berawal dari program nasional untuk memberdayakan perempuan dari sisi ekonomi.
Sehingga dibentuklah kelompok-kelompok ekonomi produktif.
Seiring berjalannya waktu, program Desa Prima dikembangkan oleh daerah.
Dengan begitu pelaksanaan Desa Prima di masing-masing daerah berbeda.
“Daerah Istimewa Yogyakarta memilih mengembangkan desa prima lebih holistik lagi. Tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga keberdayaan perempuan, sehingga memasukkan konten lainnya, seperti perlindungan anak, perlindungan perempuan, ketahanan keluarga, kesehatan reproduksi, pengendalian penduduk, dan lainnya,” terangnya.
Program Desa Prima di DIY beranggotakan perempuan miskin dan kerentanan lainnya.
Kerentanan lainnya meliputi kepala keluarga perempuan, perempuan disabilitas, perempuan dengan HIV/AIDS, eks lapas, perempuan dengan anggota keluarga ODGJ, hingga penyintas kekerasan.
“Jadi mereka (anggota kelompok desa prima) sebelumnya sudah produksi, tetapi skalanya rumahan, dititipkan ke tetangga. Kemudian dibentuk kelompok. Kami memberikan pembinaan, kuncinya di pembinaan,” katanya.
Baca juga: Wagub DIY Sampaikan Pendapat Gubernur DIY Terkait Tiga Raperda Inisiatif DPRD DIY
“Kami juga berikan pelatihan-pelatihan yang sesuai, karena tujuannya agar produksi meningkat dan kualitasnya meningkat, dan akhirnya bisa memberikan kesejahteraan. Termasuk pemasaannya, ada kelompok yang sudah kami buatkan showroom, kemudian kami link-kan dengan pengelola wisata agar bisa jadi oleh-oleh. Pendampingan ini diperlukan agar produksi mereka berkelanjutan,” sambungnya.
Menurut dia, masalah ekonomi bukan menjadi satu-satunya hambatan bagi perempuan untuk berdaya.
Terkadang, perempuan tidak mendapat dukungan dari suami atau keluarganya.
Apalagi perempuan sering dikaitkan dengan urusan domestik, salah satunya mengurus anak.
Ketika perempuan ingin berdaya, kadang muncul masalah pengasuhan anak.
Untuk itu, pihaknya mendorong kalurahan menyediakan taman pengasuhan anak.
Agar pemberdayaan perempuan dan upaya pengentasan kemiskinan berjalan baik, pihaknya berkolaborasi dengan OPD terkait.
Sementara itu, Anggota DPRD DIY, Tustiyani mengapresiasi upaya DP3AP2 DIY dalam memberdayakan perempuan rentan.
Pihaknya pun mendorong untuk optimalisasi anggaran, agar seluruh Desa Prima di DIY memperoleh hibah untuk meningkatkan produksinya.
“Tentu kami mengapresiasi, ternyata sedemikian effort, luar biasa dari DP3AP2 DIY untuk perempuan rentan. Masih harus di swiping lagi, sehingga semakin banyak yang terfasilitasi,” ungkapnya.
“Ada dua skema pendanaan, dari APBD dan dana keistimewaan. Kami siap mendukung DP3AP2 DIY, untuk regulasinya. Kami mendorong desa prima ini melalui danais juga. Harapannya perempuan rentan ini semakin berdaya,” imbuhnya. (*)
Kemensos Gandeng Perguruan Tinggi di DI Yogyakarta untuk Entaskan Kemiskinan |
![]() |
---|
Didukung Danais, Bisnis Bolu Kelapa Ala Emak-emak di Putat Gunungkidul Raup Cuan Ratusan Juta Rupiah |
![]() |
---|
Misi Entaskan Kemiskinan, Wali Kota Yogya Kerahkan CSR Perusahaan untuk Sektor Produksi |
![]() |
---|
Dorong Pengentasan Kemiskinan, Baznas Gunungkidul Luncurkan Kampung Berkah di Karangsari |
![]() |
---|
Pemkot Yogyakarta dan STIA AAN Bersinergi, Perkuat Program Pengentasan Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.