Maskot Pilkada Kota Yogyakarta 2024 Dipermasalahkan, Dianggap Maskulin dan Bias Gender

Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya, Siti Roswati Handayani, mengatakan, maskot Pilkada Jogja Kepel Tumandang itu bias gender

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Perwakilan Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogyakarta menunjukkan maskot Kepel Tumandang, selepas audiensi dengan KPU Kota Yogya, Rabu (6/11/2024). 

TRIBUN, YOGYA- Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogyakarta melayangkan somasi untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Jogja.

Somasi tersebut berkaitan dengan maskot Pilkada Jpgja 2024, yang dianggap bias gender, atau hanya mewakili salah satu jenis kelamin.

Perwakilan Forum Perempuan Peduli Pilkada Kota Yogya, Siti Roswati Handayani, mengatakan, maskot yang diberi nama Kepel Tumandang itu bias gender karena mencitrakan maskulin.

Ia pun mengaku sudah melakukan semacam jajak pendapat, untuk memastikan perspektif tersebut tidak muncul dari kalangannya saja.

"Ketika ditanya, ini penampilan perempuan atau laki-laki, ya jawabannya laki-laki pasti. Jadi, pandangan kami diperkuat oleh masyarakat yang kami tanya," tandasnya, Rabu (6/11/2024).

Tarik maskot

Oleh sebab itu, pihaknya mendesak KPU Kota Yogya untuk menarik maskot dari peredaran, sekaligus menghapus jejak digitalnya.

Namun, yang paling penting, pihak penyelenggara Pilkada Kota Yogya 2024 melakuan permintaan maaf dan mengakui maskotnya memang bias gender.

"Tapi, yang tahu dapurnya kan KPU, karena ini menyangkut penganggaran juga. Monggo KPU mau menyikapi seperti apa, karena butuh biaya dan waktunya mepet," terangnya.

Koordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Yogya, Ratna Mustika Sari, mengaku sangat menghargai perspektif dari Forum Perempuan Peduli Pilkada.

Namun, sebelum mengambil sikap, pihaknya harus melakukan koordinasi, baik secara internal, maupun dengan KPU DI Yogyakarta.

"Yang jelas, ini masukan membangun. Dalam proses ke depan, kami harus lebih memperhatikan perspektif gender, terutama dalam membuat maskot, atau visualisasi yang lain," jelasnya.

"Tapi, kami memastikan, dalam pembentukan badan adhoc atau yang lain-lain, KPU Kota Yogya sudah mempertimbangkan perspektif tersebut," tambah Ratna.

Hasil sayembara

Sebagai informasi, Kepel Tumandang merupakan hasil sayembara yang digulirkan KPU Kota Yogya, dengan melibatkan 12 peserta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved