Pilkada Gunungkidul 2024

Debat Pilkada Gunungkidul 2024, Ini Jawaban Paslon Soal Pencegahan Korupsi di Lingkungan ASN

Pelaksana debat putaran  terakhir untuk Pilkada Gunungkidul 2024 dilakukan hari ini, Rabu (6/11/2024) di Auditorium TVRI Yogyakarta

capture
Debat terakhir Pilkada Gunungkidul 2024, pada Rabu (6/11/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksana debat putaran  terakhir untuk Pilkada Gunungkidul 2024 dilakukan hari ini, Rabu (6/11/2024) di Auditorium TVRI Yogyakarta.

Pada pelaksanaan debat tersebut, calon bupati dan calon wakil bupati dihadirkan sekaligus untuk melakukan debat yang bertemakan 'Menuju Tata Kelola Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang berintegritas dengan penguatan teknologi informasi dan penegakan hukum yang berkeadilan'.

Pada sesi ketiga, para Paslon mendapatkan pertanyaan soal penanggulangan korupsi di lingkungan ASN, di mana sudah ada kasus seorang eks  Sekretaris Kominfo Kabupaten Gunungkidul sudah ditetapkan sebagai tersangka koruptor atas kasus pembangunan RSUD Wonosari.

Pertanyaan ini dijawab diawali oleh Paslon nomor urut 2 Sutrisna Wibawa-Sumanto. Calon bupati Sutrisna mengatakan untuk menanggulangi korupsi  melalui program Gunungkidul Bersih. 

"Berdasarkan misi kami tentang Gunungkidul bersih, kasus korupsi perlu yang perlu dilakukan adalah pencegahan dan koreksi. Yang penting adalah strategi pencegahannya mulai dari pelaksanaan, perencanaan, pengawasan, hingga pengendalian. Salah satunya dengan e-controling di mana masyarakat bisa langsung mengawasinya. Ini poin penting dalam penyelenggaraan pemerintahan, menurut saya pencegahan lebih penting daripada memberi hukuman," ujarnya.

Selanjutnya pertanyaan ini dijawab paslon nomor urut 3 Sunaryanta-Mahmud Ardi Widanto.

Menurut calon bupati Gunungkidul Sunaryanta saat ini di lingkungan Pemda sangat sulit untuk melakukan korupsi apalgi dengan sistem yang sudah ter-digitalisasi. 

"Untuk saat ini korupsi di Pemda sangat sulit, apalagi dengan sistem digitalisasi. Pemda sudah bekerja sama dengan penegak hukum. Pengawasan dilakukan buka hanya di internal namun eksternal juga, saat saya menjabat sudah instruksikan agar tidak ada  korupsi di lingkungan ASN,"paparnya.

Sementara itu, paslon nomor urut 1 Endah Subekti Kuntariningsih -Joko Parwoto menjadi pasangan yang menjawab terakhir.

Menurut calon wakil bupati Joko Parwoto korupsi sudah menjadi kebiasaan nasional, maka dari itu sekarang di pemerintahan Prabowo Subianto saat ini sangat fokus  mengatasi korupsi. 

"Maka dari itu, korupsi dapat terjadi di semua lini,  maka dari itu menurut kami untuk pengawasan  korupsi bisa melibatkan masyarakat, institusi lainnya, sehingga korupsi ini bisa menjadi perhatian bersama," tandasnya. (ndg)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved