Pelaku Penusukan Santri Ditangkap
Buntut Kasus Penusukan Santri Krapyak di Prawirotaman Jogja: Demo Santri Bawa Poster Bertuliskan Ini
Kabar terbaru kasus penusukan santri krapyak. Kasus penganiayaan dan penusukan dua santri pondok pesantren Krapyak berbuntut panjang.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
"Betul, mereka (korban) santri kami. Upaya hukum sudah kami serahkan ke pengasuhnya KH R Haidar Muhaimin," katanya, saat dihubungi, Kamis (24/10/2024).
Pihak PPPA Fatimiyah Al Munawwir mengecam aksi penganiayaan dan penusukan tersebut.
Mereka berharap aparat kepolisian dan pemerintah segera melakukan tindakan tegas terhadap pelaku.
"Mohon Polisi dan pemerintah segera menangani. Ini permasalahan (penganiayaan) sangat meresahkan," ungkapnya.
Ida Fatimah mengklaim pelaku penusukan terhadap dua santrinya sudah jelas.
Ida juga menegaskan bahwa kedua korban tidak mengenal sama sekali dengan para pelaku.
Waktu itu kedua santrinya membeli sate di Jalan Parangtritis.
Namun entah mengapa mereka tiba-tiba diserang oleh rombongan pelaku.
"Tidak ada kaitan apa-apa, mereka berdua jajan, makan sate lalu ada insiden tersebut, santri kami tidak tahu menahu," tegas Ida.
Pengakuan Korban

AM (23), memberikan pernyataan terkait kejadian yang menimpanya. "Saya sama temen saya, S (20), jadi korban," kata AM kepada awak media, di RS Pratama Yogyakarta, Kamis (24/10/2024).
Ia mengalami luka pada bagian kepala dan patah tulang pada bagian tangan kiri, akibat kejadian yang berlangsung pada Rabu (23/10/2024) malam itu.
AM mengaku, sebelum kejadian berlangsung, ia bersama rekannya sedang menyantap sate ayam di warung yang menjadi lokasi kejadian. Setelah menyantap makanan itu, mereka memilih bersantai sejenak dan tidak langsung pulang ke Pondok Pesantren Al Munawwir.
Namun, nahas. Tiba-tiba segerombolan orang tak dikenal datang dan mengatakan "ini-ini-ini" sambil menunjuk AM dan S. Kemudian orang-orang tak dikenal itu menyerang mereka berdua.
"Kan enggak tahu apa-apa, kita. Enggak langsung lari juga. Kita cuma bisa bilang enggak tahu apa-apa, enggak tahu apa-apa, tetapi tetap aja diserang," ujar dia.
Lanjutnya, setelah menunjuk mereka berdua, gerombolan orang tak dikenal itu langsung memukul. Tidak pemukulan yang dilakukan ada yang menggunakan helm, kayu, dan sejumlah benda di lokasi kejadian.
"Mereka ambil kursi langsung dihantam (ke AM dan S). terus ada yang ambil helm, kayu, dan benda-benda yang ada di sana terus dihantam ke saya," ungkap dia.
AM sendiri sempat jatuh dan berdiri, namun lagi-lagi dihantam oleh orang-orang tak dikenal tersebut.
"(AM) enggak sempat melawan soalnya, enggak salah kan. Saya cuma mencari kebenaran," ujar AM.
Secara pribadi, AM mengaku tidak mengenali orang-orang yang melakukan penyerangan tersebut. Bahkan, dia tidak pernah merasa melihat para pelaku penyerangan.
AM pun tidak bisa menghitung secara pasti jumlah pelaku penyerangan tersebut. Namun, dipastikan bahwa jumlah pelaku itu ada lebih dari lima orang.
"Jumlah mereka tadi pagi aku baca berita, ada yang 25 orang, ada yang 15 orang. Tapi, saya enggak tahu kebenarannya berapa. Saya enggak hitung," ucapnya.
Setelah mendapatkan pukulan, AM tidak mengetahui ke mana arah pergi para pelaku pengeroyokan. Lalu, salah satu warga setempat ada yang langsung menarik AM agar lari dan menjauhi lokasi kejadian.
"Jadi langsung lari aja sebisaku. Yaudah gitu. Minta bantuan warga," jelasnya.
AM sempat lari dan mendapatkan bantuan dari orang untuk dihantarkan menggunakan sepeda motor kembali ke Pondok Pesantren Al Munawwir.
"Nah pas aku lari ya pikiran ku di temen ini, gimana nasibnya. Ternyata kena tusuk diibagian perut kiri. Jadi enggak bisa lari dan aku enggak tahu sama sekali (keadaan temannya)," paparnya.
Setelah sampai di Pondok Pesantren Al Munawwir, AM langsung memberitahu rekan lainnya dan meminta rekan lainnya untuk ke lokasi kejadian.
"Ternyata (temannya yakni S) sudah di sini (RS Pratama Yogyakarta). Terus temen ku (teman yang disuruh AM melihat lokasi kejadian) nelefon dan aku disuruh ke sini (RS Pratama Yogyakarta) juga biar sama-sama diobati," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi masih memburu pelaku penusukan seorang santri yang tengah membeli sate di Jalan Parangtritis, Kemantren/Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Berdasar hasil penyelidikan sementara, korban tidak saling kenal dengan para pelaku. Rombongan pelaku yang berjumlah sekitar 25 orang tiba-tiba membuat onar lalu melempar gelas ke jalan.(Tribunjogja.com/Hda/nei/rif)
Polisi Terbitkan Daftar Pencarian Barang Bukti Pisau yang Digunakan Menusuk Santri Krapyak Jogja |
![]() |
---|
Polisi Ungkap Sosok Pelaku yang Menusuk Santri Al Munawwir Krapyak, Kapolresta Yogya: Inisial J |
![]() |
---|
LBH GP Ansor DIY Sampaikan Tiga Tuntutan ke Polisi Terkait Penusukan Dua Santri Krapyak |
![]() |
---|
Tujuh Tersangka Diamankan pada Kasus Penusukan Santri, Kapolresta Jogja : Sajam Masih Kami Cari |
![]() |
---|
Penusukan Santri di Prawirotaman: Polisi Tangkap 7 Tersangka, Kapolresta Jogja Beberkan Kronologi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.