BREAKING NEWS: FUI Gelar Long March ke Kantor Gubernur dan DPRD Protes Maraknya Miras di DIY

FUI DIY menggelar aksi long march sebagai bentuk protes terhadap maraknya peredaran minuman keras (miras) di DIY

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi long march pada hari ini, Jumat (25/10) siang, sebagai bentuk protes terhadap maraknya peredaran minuman keras (miras) di wilayah DIY. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar aksi long march pada hari ini, Jumat (25/10/2024) siang, sebagai bentuk protes terhadap maraknya peredaran minuman keras (miras) di wilayah DIY.

Aksi massa ini dimulai seusai ibadah salat Jumat di Masjid Gedhe Kauman, menuju Kantor Gubernur DIY dan DPRD DIY.

Ketua AM Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) DIY, Fadlun Amin, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap maraknya minuman keras (miras) di DIY Yogyakarta.

Fadlun menegaskan pentingnya audiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk membahas dampak negatif yang ditimbulkan oleh miras, terutama setelah insiden penganiayaan dan penusukan dua orang santri Ponpes Anak Fatimiyah Al Munnawir, Krapyak, yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang tengah menenggak minuman keras di sebuah kafe di Jalan Parangtritis (Paris), Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta pada Rabu (23/10/2024) lalu.

"Kami dari FUI resah terhadap miras dan kami ingin memberikan surat kepada Gubernur DIY agar peduli dan mau menerima perwakilan dari kami maka kami menunggu konfirmasi beliau dan berharap mau menerima audiensi kami terhadap persoalan miras," ungkap Fadhlun Amin.

"Kami mau mengadu ke Sultan soal miras yang semakin meresahkan dan juga efek negatifnya," ujarnya.

Fadlun juga menekankan bahwa audiensi dengan Gubernur akan menjadi momentum penting untuk menyuarakan keresahan masyarakat dan mencari solusi bersama.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan FUI DIY menitipkan surat permohonan audiensi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang diterima langsung oleh Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana, didampingi  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Syam Arjayanti dan  Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad.

Baca juga: BREAKING NEWS: Aksi Klitih di Gamping, Dua Pria Bacok Tiga Warga yang Melintas di Jalan Wates

Dalam kesempatan yang sama, Ustaz Umar, perwakilan FUI DIY, menyampaikan pandangannya mengenai siapa yang sebenarnya diuntungkan oleh keberadaan miras.

“Pertanyaan mendasar yang perlu kita tanyakan adalah, untuk kepentingan siapa miras ini? Miras ini tidak perlu dijadikan hak yang dibela. Jika adik-adik di luar sana dan yang ada di sini tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, kami akan marah. Ini bukan hanya kepada pemerintah, tetapi kepada mereka yang memiliki misi menghancurkan generasi muda,” tegas Umar.

Umar juga menyampaikan kekhawatirannya mengenai ketidakjelasan izin untuk usaha miras.

“Kami sangat prihatin. Seharusnya tidak ada izin untuk penjualan miras. Kami tidak pernah mendengar adanya keputusan dari pemda yang mengizinkan miras. Jika eksekutif mengatakan tutup, seharusnya itu ditutup,” ungkapnya.

Melalui seruan ini, FUI DIY bertekad untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat dan melindungi generasi muda dari ancaman miras.

FUI DIY mengirimkan surat resmi kepada Gubernur dan berharap audiensi dapat segera terlaksana untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi permasalahan ini.

Dengan dukungan masyarakat, FUI berharap untuk membangun kesadaran kolektif terhadap bahaya miras dan mendorong tindakan yang lebih tegas dari pihak berwenang. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved