Pilkada Gunungkidul 2024
Debat Pilkada Gunungkidul 2024, Ini Kata Paslon Soal Tingginya Kasus Kejahatan Seksual pada Anak
Dalam debat perdana tersebut, isu kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan menjadi salah satu pertanyaan yang dirumuskan oleh panelis.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan debat putaran pertama pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Gunungkidul yang dilaksanakan di Studio TVRI Yogyakarta, Rabu (23/10/2024).
Dalam debat perdana tersebut, isu kejahatan seksual yang menimpa anak dan perempuan menjadi salah satu pertanyaan yang dirumuskan oleh panelis. Sebab, kasus kekerasan pada anak di Gunungkidul cukup tinggi mencapai 88 kasus sepanjang 2024.
Menjawab hal ini, calon bupati nomor urut satu Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan pihaknya akan memberikan solusi atas kasus pelecehan seksual terhadap anak itu dengan programnya yakni Warga Gayeng Guyub.
"Dan, Alhamdulilah kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan yang membuat Perdanya, adalah saya sewaktu menjadi Ketua DPRD Gunungkidul, yang kami persembahkan kepada perempuan dan anak di wilayah ini. Tetapi sejak Perda itu kami buat yak i Perda Nomor 1 Tahun 2020 sangat disayangkan tidak ditindaklanjuti oleh kepala daerah untuk membuat aturan Bupati-nya. Sehingga, sampai sekarang Perpub-nya belum ada,"ucapnya.
Dia melanjutkan, untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan melibatkan bantuan kepada korban dan pelecehan seksual dengan menggandeng NGO hingga LSM, untuk membantu perlindungan dan bantuan hukum untuk korban kekerasan seksual ataupun rumah tangga. Serta memperluas hak advokasi lewat kampanye dan membentuk komunitas anti kekerasan di setiap kalurahan.
" Jika ,ada pertemuan dan anak di Gunungkidul yang disakiti saya pastikan akan berada di garda terdepan,"ungkapnya.
Sementara itu, calon bupati nomor urut 2 Sutrisna Wibawa mengatakan kasus pelecehan seksual pada anak dan perempuan solusi paling tepat bagaimana mengintensifkan pendidikan.
Menurutnya, pendidikan berlangsung dalam keluarga, masyarakat m, dan sekolah. Maka sinergi tiga pusat pendidikan ini harus diintegrasikan.
"Sentuhan pendidikan, bagimana anak-anak dalam melaksanakan pembelajaran, bermain, dan berbagai kegiatan. Maka disitulah anak-anak bisa bergaul dengan baik, di mana di rumah di kontrol, di sekolah dikontrol, dan di masyarakat juga dikontrol,"tuturnya.
Kemudian untuk solusi kuratif, kata dia, diperlukan tempat khusus untuk bagaimana memulihkan agar korban bisa pulih tidak ada trauma.
Sedangkan, menurut calon bupati nomor urut 3, Sunaryanta mengatakan landasan moral menjadi salah satu yang terpenting. Menurutnya, setiap orang yang memiliki landasan moral yang baik maka peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
"Tetapi di sisi lain, memang kalau ditinjau dari kesehatan saat ini kita masih kekurangan psikologis klinis. Ini yang masih diusahakan pemerintah, bagaimana menghadirkan psikologis klinis, agar korban tidak terjebak dalam trauma. Namun, memang sampai saat ini kita masih kurang, ini ke depan akan kita usahakan,"urainya ( Tribunjogja.com )
Jadi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Gunungkidul, Endah-Joko Siap Jalankan Program yang Dijanjikan |
![]() |
---|
KPU Gunungkidul Tetapkan Paslon Endah Subekti -Joko Parwoto Sebagai Bupati-Wakil Bupati Terpilih |
![]() |
---|
Profil Joko Parwoto Wakil Bupati Terpilih di Pilkada Gunungkidul 2024 Total Harta Rp 11,3M |
![]() |
---|
Profil Endah Subekti Kuntariningsih Bupati Terpilih di Pilkada Gunungkidul 2024 Total Harta Rp 5,1M |
![]() |
---|
Ribuan Sampah Sisa APK di Gunungkidul, DLH Minta Didaur Ulang, Jangan Dibuang di TPA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.