rangkuman ilmu pengetahuan sosial

MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Dampak Negatif Kerja Sama Bidang Ekonomi

Kerja sama ekonomi antarnegara memang memberikan banyak manfaat, namun juga memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
sumber : buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka SMP Kelas VIII
Pembangunan Perekonomian Indonesia 

TRIBUNJOGJA.COM - MATERI IPS Kurikulum Merdeka Kelas 8 SMP BAB 4, Dampak Negatif Kerja Sama Bidang Ekonomi.

Kerja sama dalam bidang ekonomi antarnegara telah memberikan banyak manfaat, seperti pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, dan pertukaran teknologi. 

Namun, di balik manfaat tersebut, kerja sama ekonomi juga membawa beberapa dampak negatif yang perlu dipahami.

Bagi siswa kelas 8 SMP, penting untuk mengenali bahwa meskipun kerja sama ekonomi bertujuan untuk memperkuat hubungan internasional dan meningkatkan kesejahteraan, ada sejumlah tantangan dan risiko yang dapat timbul dari kegiatan ini.

Berikut adalah beberapa dampak negatif kerja sama di bidang ekonomi.

1. Ketergantungan Ekonomi pada Negara Lain

Salah satu dampak negatif yang dapat muncul dari kerja sama ekonomi adalah ketergantungan ekonomi pada negara lain. 

Ketika suatu negara terlalu bergantung pada perdagangan atau bantuan dari negara lain, negara tersebut dapat menjadi rentan jika terjadi krisis ekonomi di negara mitra. 

Misalnya, jika negara yang menjadi mitra dagang utama mengalami krisis ekonomi atau perubahan kebijakan perdagangan, negara yang bergantung padanya akan kesulitan untuk menyesuaikan diri.

Ketergantungan ekonomi juga dapat membatasi kemandirian suatu negara dalam membuat keputusan ekonomi.

Negara yang bergantung pada ekspor atau impor dari negara lain mungkin harus mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh negara mitra, sehingga tidak bebas dalam menentukan kebijakan yang terbaik untuk kepentingan domestiknya.

2. Eksploitasi Sumber Daya Alam

Kerja sama ekonomi, terutama dalam bentuk investasi asing, sering kali melibatkan eksploitasi sumber daya alam di negara berkembang oleh perusahaan asing. 

Meskipun investasi ini dapat membawa keuntungan ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja dan pendapatan tambahan, dalam banyak kasus eksploitasi yang tidak terkendali dapat merusak lingkungan dan menguras sumber daya alam secara berlebihan.

Sebagai contoh, perusahaan asing yang berinvestasi di sektor pertambangan atau perkebunan sering kali memanfaatkan sumber daya alam secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat lokal. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved