Berita DI Yogyakarta Hari Ini

DPKP DIY Perkirakan Musim Tanam Padi di DIY Tepat Waktu 

Ketika memasuki awal musim hujan, maka ketika itu pula memasuki musim tanam.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
XinHua | Wen Wanzhong
sawah_1404_4 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani


TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY memperkirakan masa tanam padi di DIY tepat waktu. 


Plt Kepala DPKP DIY, R. Hery Sulistio Hermawan mengatakan ketika memasuki awal musim hujan, maka ketika itu pula memasuki musim tanam. Ia menyebut ada tiga gelombang musim penghujan di DIY.


Gelombang pertama terjadi pada dasarin II Oktober, gelombang dua terjadi pada dasarian III Oktober, dan gelombang tiga pada dasarian I November.


“Kalau di DIY banyak yang masuk gelombang dua dasrian III Oktober, mulai 21-30 Oktober. Kalau awal musim penghujan, masyarakat sudah mulai mengolah tanah, berikutnya tanam benih, dua minggu berikutnya tanam,” katanya, Kamis (17/10/2024).


“Kalau sekarang ramalan BMKG itu masuk la nina ringan. Insyaallah tahun ini nggak mundur awal musim hujannya, musim panen tepat waktu,” sambungnya.


Ia menerangkan petani di DIY sudah mulai melakukan persiapan musim tanam. Petani sudah mulai mempersiapkan benih yang harus ditanam. Sehingga saat musim hujan, petani tinggal menanam saja.


Pupuk subsidi juga sudah bisa ditebus. Dengan demikian, petani bisa menggunakan pupuk subsidi jika memerlukan. Pihaknya juga telah membantu irigasi perpompaan dan pompanisasi. Tujuannya untuk menyiapkan air di musim kemarau.


“Sekarang ini air sudah dialirkan di beberapa tempat, karena menggunakan irigasi perpompaan dan pompanisasi. Sudah ada yang tanam benih. Harapannya ketergantungan musim (hujan) di tempat kita (DIY) relatif kecil,” terangnya.


Ia menambahkan bantuan irigasi perpompaan dan pompanisasi telah dilakukan di Bantul, Sleman, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Namun bantuan terbanyak direalisasikan di Gunungkidul. 


“Karena di Gunungkidul banyak sumur bawah tanah atau banyak mata air tanah yang bisa diangkat ke atas, debitnya lumayanlah untuk tanam masyarakat. Di Gunungkidul ada sekitar 37 bantuan irigasi perpompaan, kalau pompanisasi lebih banyak lagi,” imbuhnya. ( Tribunjogja.com )

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved