Bahaya Mimisan Pada Anak dan 5 Cara Mengantisipasinya

TRIBUNJOGJA.COM - Mimisan, atau epistaksis, adalah perdarahan yang terjadi dari hidung, dan biasanya berasal dari pembuluh darah kecil di dalam rongga hidung. 

Mimisan sering terjadi karena trauma ringan pada hidung, udara kering, iritasi, atau adanya infeksi. 

Ada dua jenis mimisan yakni anterior dan posterior. 

Mimisan anterior, yang lebih umum, terjadi di bagian depan hidung dan biasanya mudah diatasi. 

Mimisan posterior lebih jarang dan sering lebih serius, karena perdarahan berasal dari pembuluh darah yang lebih besar di bagian belakang hidung.

Mimisan bisa menyerang semua umur, termasuk anak-anak. 

Melansir dari laman RS Sardjito, mimisan terjadi pada 60 persen masyarakat, hanya 6 % yang membutuhkan pertolongan medis.

Mimisan merupakan salah satu gejala yang sering dikeluhkan orang tua yang memiliki anak berusia 2 hingga 10 tahun. 

Mimisan pada anak sering diakibatkan adanya alergi karena jaringan sangat tipis sekali, benturan, pukulan, bahkan bersin dengan tekanan kuat, keganasan yang menyebabkan perdarahan dan trauma misal mengorek hidung (nose picking).

Bahaya Mimisan Pada Anak 

Mimisan yang terjadi secara terus menerus maka akan memiliki pengaruh yang dapat menurunkan volume darah pada anak. 

Trombosit merupakan salah satu yang mengalami gangguan pada saat terjadinya mimisan. Trombosit sendiri merupakan kepingan darah yang memiliki peran dalam pembekuan darah. 

Perdarahan saat mimisan karena turunnya trombosit biasanya berdampak tidak terlalu parah. 

Namun demikian, apabila pendarahan sudah terkena bagian penting seperti organ vital pada otak, maka akan menjadi fatal dan lebih sulit untuk ditangani karena sifatnya sistemik. 

Cara Mengantisipasi Mimisan pada Anak