Pemeriksaan Kasus Kekerasan Oknum Guru SLB di Gunungkidul Dipercepat, Sanksi Menanti

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, mengungkapkan bahwa proses pemeriksaan terhadap guru tersebut ditargetkan selesai pada minggu ini.

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Yuwantoro Winduajie
Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Disdikpora DIY terus berupaya menyelesaikan kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru di SLB Gunungkidul.

Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, mengungkapkan bahwa proses pemeriksaan terhadap guru tersebut ditargetkan selesai pada minggu ini.

"Mudah-mudahan minggu ini selesai. Ini kan anak didampingi oleh psikolog," kata Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya, saat dihubungi pada Senin (14/10/2024).

Sebagai bentuk tindakan tegas, guru yang bersangkutan telah dibebastugaskan sementara waktu dari tugas mengajar.

Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang bagi proses investigasi yang lebih mendalam.

Didik menambahkan, sanksi yang akan diberikan kepada guru tersebut akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TPPK dan peraturan yang berlaku.

Disinggung soal kemungkinan sanksi yang diberikan, Didik enggan berandai-andai.

Namun menurut dia, sanksi bisa mulai dari kategori ringan hingga berat.

Ditambahkan, sanksi ringan hingga berat memiliki konsekuensi masing-masing, misalnya kategori ringan berupa yang bersangkutan tidak menerima tunjangan 100 persen.

"Mempengaruhi pendapatan juga bisa. Makanya saya tidak ingin menduga tapi menunggu hasil pemeriksaan TPPK," ucapnya.

Baca juga: Disdikpora DIY Bebas Tugaskan Guru SLB yang Diduga Aniaya Siswa Berkebutuhan Khusus

 Dalam pemeriksaan kasus dugaan tindak kekerasan ini melibatkan beberapa orang sehingga memakan waktu yang lama.

"Iya makanya yang jadi lama itu kan karena ada beberapa orang (diperiksa), kita perlu kroscek, klarifikasi apa yang disampaikan benar atau tidak,” ucapnya.

“Mudah-mudahan minggu ini selesai, Kemudian TPPK menyampaikan rekomendasi dari hasil pemeriksaan itu," kata Didik.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah memberikan rasa nyaman kepada peserta didik di sekolah.

Ia juga meminta agar para guru yang lain dalam menangani siswa tidak dengan kekerasan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved