Merti Kampung Gunungketur Kembali Digelar Setelah Puluhan Tahun Absen

Tradisi merti kampung yang sempat vakum selama puluhan tahun akhirnya kembali digelar meriah di Gunungketur, Pakualaman

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja.com/Ist
Tradisi merti kampung yang sempat vakum selama puluhan tahun akhirnya kembali digelar meriah di Gunungketur, Pakualaman pada Minggu (29/9/2024). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tradisi merti kampung yang sempat vakum selama puluhan tahun akhirnya kembali digelar meriah di Gunungketur, Pakualaman pada Minggu (29/9/2024).

Acara yang dipusatkan di Jalan Suryopranoto ini melibatkan enam RW dan sukses menghidupkan kembali semangat gotong royong serta melestarikan budaya lokal.

Ketua Kampung Gunungketur, Endro Purnomo, mengungkapkan kebahagiaannya atas kembalinya tradisi ini.

"Merti kampung ini bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Kami berharap tradisi ini bisa terus lestari dan menjadi agenda tahunan," ujarnya.

Sementara Ketua Panitia Jayantoro menyebut, ada enam RW yang ikut serta dalam acara itu yakni RW 1, 2, 3, 4, 5 dan 6.

Semuanya menampilkan pentas seni dan budaya sambil mengarak gunungan hasil bumi yang nantinya akan dibagikan kepada warga setempat.

"Kami juga melibatkan UMKM dari setiap RW untuk tampil di acara ini dan semoga berdampak pada peningkatan ekonomi warga," jelasnya.

Baca juga: Jadwal Event Jogja Sepekan Ini 30 September-6 Oktober 2024, Ada Kustomfest dan Banyak Pameran

Jayantoro menjelaskan, merti kampung Gunungketur digelar sejak pagi dengan acara doa bersama di Balai Giri Arum.

Masyarakat berdoa bersama atas kesehatan dan keselamatan yang dilalui selama tahun ini. Setelahnya dilakukan rayah gunungan hasil bumi.

"Kegiatan kedua pada sore hari, kami menaikkan potensi kampung berupa UMKM dan karnaval dengan mengangkat tema budaya," kata dia.

 Lurah Gunungketur, Sunarni, menjelaskan bahwa merti kampung merupakan tradisi yang sarat makna.

"Ini lebih dari sekadar perayaan. Merti kampung adalah wujud syukur kita kepada Tuhan atas segala berkah yang telah diberikan. Melalui tema yang diangkat, kami berharap semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan semakin tumbuh di kalangan warga," pungkasnya. (HAN)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved