Pilkada Sleman 2024

Turba ke MWC Mlati, Pasangan Kusuka Ingin Wujudkan Pesantren Juara

Pasangan Kustini Sri Purnomo dan Sukamto menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan kemajuan ponpes di Kabupaten Sleman

Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Calon bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat bertemu dengan pengurus majelis wakil cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Mlati, Selasa (18/9/2024) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pasangan Kustini Sri Purnomo dan Sukamto menyampaikan komitmennya untuk mewujudkan kemajuan pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sleman.

Hal itu disampaikan Calon Bupati Petahana Kustini Sri Purnomo saat turun bawah (Turba) ke majelis wakil cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Mlati, Selasa (18/9/2024) malam.

"Untuk kemajuan pondok pesantren yang ada di Sleman, saya dan Pak Sukamto punya Komitmen dengan program "Pesantren Juara"," ungkap Kustini.

Kustini mengatakan program "Pesantren Juara" adalah wujud keseriusannya dalam mendukung perkembangan seluruh ponpes di Bumi Sembada apabila mendapatkan amanah kembali dari masyarakat.

Ia menyampaikan ponpes memberi penguatan pendidikan agama kepada generasi muda.

Ini sangat penting agar generasi muda memiliki bekal agama dan moral yang kuat sehingga tidak mudah terjerumus pada kegiatan negatif seperti narkoba dan pergaulan bebas.

"Pondok pesantren juga memberikan pelajaran umum. Sehingga santri mendapat pengetahuan lengkap sebagai bekal terjun ke masyarakat," terang Kustini.

Dilanjutkan Kustini, program "Pesantren Juara" di antaranya mencangkup program pembangunan dan renovasi fasilitas pesantren.

Pengembangan SDM dan kurikulum pesantren, pelatihan dan pengembangan usaha serta apresiasi pesantren berpretasi.

"Dan ke depan kita juga berencana untuk memberikan fasilitas WiFi gratis di pondok pesantren dan masjid. Ini bentuk dukungan yang nyata terutama pondok pesantren yang tentunya akan memiliki banyak manfaat," pungkas Kustini.

Sementara, Ketua TKP NU Sleman Mohammad Alfuniam membenarkan bahwa tidak adanya perda pesantren membuat UU Pesantren tidak bisa diemplementasikan, 

Serta tanpa adanya goodwill pemerintah daerah dalam alokasi anggaran maka fasilitasi pesantren tidak akan jalan. Padahal pesantrennya di Sleman terbesar jumlahnya di DIY.

Maka, adanya komitmen dari pasangan Kusuka untuk mengembangkan pesantren tersebut melalui kebijakan anggaran menjadi keyakinan tersendiri bagi kalangan pesantren atas keberpihakan pemerintah ke depan jika nanti pasangan ini terpilih.

" Maka dukungan warga NU adalah upaya untuk satu garis komando (Kusuka) dalam mewujudkan pesantren yang lebih maju, mandiri dan berdaya," sambung Gus Niam.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved