Demi Ngalap Berkah, Ribuan Warga Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta

Ribuan warga berebut isi gunungan Grebeg Maulud yang digelar sebagai prosesi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Gedhe Kauman

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM/ HANIF SURYO
Warga berebut gunungan Grebeg Maulud di Halaman Masjid Gedhe Kauman, Senin (16/9/2024). 

"Tadi berangkat dari rumah pagi-pagi sekali," ujar Murjono.

Hasil perjuangannya pun tak sia-sia. Murjono berhasil mendapatkan bambu, salah satu komponen utama kerangka gunungan yang digunakan untuk menyusun berbagai hasil bumi.

Baginya, bambu ini bukan sekadar benda biasa,melainkan memiliki makna yang sangat dalam.

"Dapat pring (bambu), dan rafia. Nah, kalau menurut cara desa, bambu ini nanti akan ditancapkan di ladang saat musim tanam. Ini semacam tolak bala supaya tanaman kita terhindar dari penyakit atau hama," jelas Murjono.

Murjono sendiri memiliki ladang yang cukup luas. Ia biasa menanam berbagai jenis tanaman seperti tela, kacang, jagung,kedelai, dan padi.

Dengan menancapkan bambu di sekeliling ladang, ia berharap tanamannya dapat tumbuh subur dan menghasilkan panen yang melimpah.

Sementara itu, Painem (70) warga Gamping, merasa wajib mendatangi setiap acara grebeg yang digelar Keraton Yogyakarta tiga kali dalam setahun dengan harapan mendapatkan keberkahan.

Atas pertimbangan usia, Painem tidak berani ikut berdesakan berebut isi gunungan dari dekat.

"Saya hanya menunggu lemparan dari atas saja," ujarnya. (Han)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved