Demi Ngalap Berkah, Ribuan Warga Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Ribuan warga berebut isi gunungan Grebeg Maulud yang digelar sebagai prosesi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Gedhe Kauman
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
"Tadi berangkat dari rumah pagi-pagi sekali," ujar Murjono.
Hasil perjuangannya pun tak sia-sia. Murjono berhasil mendapatkan bambu, salah satu komponen utama kerangka gunungan yang digunakan untuk menyusun berbagai hasil bumi.
Baginya, bambu ini bukan sekadar benda biasa,melainkan memiliki makna yang sangat dalam.
"Dapat pring (bambu), dan rafia. Nah, kalau menurut cara desa, bambu ini nanti akan ditancapkan di ladang saat musim tanam. Ini semacam tolak bala supaya tanaman kita terhindar dari penyakit atau hama," jelas Murjono.
Murjono sendiri memiliki ladang yang cukup luas. Ia biasa menanam berbagai jenis tanaman seperti tela, kacang, jagung,kedelai, dan padi.
Dengan menancapkan bambu di sekeliling ladang, ia berharap tanamannya dapat tumbuh subur dan menghasilkan panen yang melimpah.
Sementara itu, Painem (70) warga Gamping, merasa wajib mendatangi setiap acara grebeg yang digelar Keraton Yogyakarta tiga kali dalam setahun dengan harapan mendapatkan keberkahan.
Atas pertimbangan usia, Painem tidak berani ikut berdesakan berebut isi gunungan dari dekat.
"Saya hanya menunggu lemparan dari atas saja," ujarnya. (Han)
Konser Kamardikan 2025 jadi Penutup Pemeran Hamongnagari |
![]() |
---|
Tanah Sultan Ground Disewakan untuk Tol, Biaya Sewa Rp12.500 per Meter per Tahun |
![]() |
---|
Luas Tanah Keraton Yogyakarta yang Dipakai Jalan Tol Jogja-Bawen-Solo |
![]() |
---|
Jalan Tol Jogja-Solo: Kebutuhan Lahan Bertambah, SG Tunggu Kerjasama Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Marrel Suryokusumo Sebut Lingkungan di DIY dalam Ancaman, Perlu Dukungan dari Akar Rumput |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.