Demi Ngalap Berkah, Ribuan Warga Berebut Gunungan Grebeg Maulud Keraton Yogyakarta
Ribuan warga berebut isi gunungan Grebeg Maulud yang digelar sebagai prosesi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Gedhe Kauman
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Antusiasme ribuan warga dari DIY dan sekitarnya tak terbendung meski di bawah terik matahari, untuk menyaksikan sekaligus berebut gunungan Grebeg Maulud yang digelar sebagai prosesi puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman Masjid Gedhe Kauman, Senin (16/9/2024).
Kendati prosesi ini dirayakan setiap tahun, antusiasme warga tak sedikit pun surut.
Dari pantauan Tribun Jogja, warga telah memadati area sekitar Masjid Gedhe Kauman sejak pagi hari.
Tidak hanya warga dan turis domestik, terlihat juga sejumlah turis asing yang mengabadikan iring-iringan bregada tersebut.
Sekira pukul 10.34 WIB bregada abdi dalem Keraton Yogyakarta mulai memasuki area halaman Masjid Kagungan Dalem Keraton Yogyakarta, masyarakat akrab menyebutnya dengan nama Masjid Gedhe Kauman.
Sejumlah bregada masuk dengan diiringi irama seruling dan genderang senar, gong, dan alat musik tradisional lainnya.
Masuknya Bregada Keraton Yogyakarta ini membuat warga kembali bersemangat untuk mengikuti prosesi berebut gunungan Grebeg Maulud. Warga yang berteduh pun seketika kembali ke tempat yang disediakan oleh petugas.
Total tujuh Gunungan disiapkan oleh Keraton Yogyakarta, lima gunungan diletakkan di halaman Masjid, satu gunungan di Kantor Gubernur Kompleks Kepatihan, dan satu sisanya di Pura Pakualaman.
Ketika lima gunungan akan memasuki halaman Masjid Keraton Yogyakarta, bregada menyambut dengan tembakan senapan laras panjang atau Salvo ke udara beberapa kali dengan mengikuti komando inspektur upacara.
Apabila tahun sebelumnya gunungan diperebutkan oleh warga, namun kali ini gunungan dibagikan oleh abdi dalem.
Baca juga: Okupansi Hotel di DIY Selama Libur Maulid Nabi Rata-rata Capai 85 Persen
Awalnya ini berjalan lancar, namun besarnya antusiasme membuat petugas keamanan yang berjaga pun sempat kewalahan menghalau warga yang merangsek berebut gunungan.
Mereka berdesakan, berebut gunungan yang tersusun dari hasil bumi sayur-sayuran, jajan pasar, dan rengginang yang ditancapkan pada bilah-bilah bambu.
Tetap Semangat Berebut Isi Gunungan Demi Tradisi Leluhur
Usia lanjut tak menyurutkan semangat Murjono (73) untuk ikut serta dalam tradisi berebut isi gunungan.
Warga Bantul ini rela berangkat dari rumah sejak pukul 06.00 pagi untuk mendapatkan berkah dari hasil bumi yang melimpah.
Konser Kamardikan 2025 jadi Penutup Pemeran Hamongnagari |
![]() |
---|
Tanah Sultan Ground Disewakan untuk Tol, Biaya Sewa Rp12.500 per Meter per Tahun |
![]() |
---|
Luas Tanah Keraton Yogyakarta yang Dipakai Jalan Tol Jogja-Bawen-Solo |
![]() |
---|
Jalan Tol Jogja-Solo: Kebutuhan Lahan Bertambah, SG Tunggu Kerjasama Keraton Yogyakarta |
![]() |
---|
Marrel Suryokusumo Sebut Lingkungan di DIY dalam Ancaman, Perlu Dukungan dari Akar Rumput |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.