Mengenal MMCT DIY, Wadah Bagi Generasi Muda yang Berminat Lestarikan Kebudayaan
MMCT merupakan wadah bagi anak muda yang ingin eksis di kancah kontes kecantikan dan kepribadian atau pageant.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hampir setahun berdiri, sejak awal 2024, Mister Miss Culture Tourism (MMCT) DI Yogyakarta mulai menjadi wadah generasi muda yang berminat untuk melestarikan kebudayaan.
Di tahun 2024 ini, dua anggota MMCT DIY, M Choirul Anwar (1st) dan Audrey Almayana (2nd) berhasil menjuarai ajang Putera Puteri Wisata Indonesia mewakili DI Yogyakarta.
MMCT merupakan wadah bagi anak muda yang ingin eksis di kancah kontes kecantikan dan kepribadian atau pageant.
Di MMCT ini, para anggota tidak hanya diajak untuk tampil rapi, tapi juga memahami seluk beluk kebudayaan di Yogyakarta.
Nantinya, mereka juga bisa ikut kontes kecantikan dan kepribadian di ajang regional maupun nasional.
"MMCT sendiri hadir pada awal tahun 2024 dan saat ini masih dikelola secara mandiri. Pada ajang pemilihan Putera dan Puteri Wisata Nasional, anggota kami meraih juara. Prestasi ini sangat membanggakan mengingat MMCT baru hadir sejak Januari 2024," kata Regional Direktur I MMCT DIY, Emma Norren kepada Tribun Jogja, Minggu (8/9/2024) malam.
Emma menjelaskan sebelum mengirimkan perwakilan, MMCT DIY melakukan seleksi mulai Januari dan grand final di Maret 2024 di Gedung UNY.
Selanjutnya, terpilih empat orang yang bakal mengikuti even serupa di Jakarta dan Bali.
Dia menjelaskan, setiap kandidat harus menguasai budaya Daerah Istimewa Yogyalarta.
“Total ada 170 orang yang ikut seleksi dengan latar belakang pendidikan SMA sampai kuliah. Kami juga melihat hal apa yang pernah dilakukan dan keseriusan mengikuti bidang ini selain kemampuan wawasan tadi," terang Emma.
Baca juga: Mahasiswa UGM Kembangkan Media Pembelajaran Interaktif untuk Anak Gangguan Mental
Emma menjelaskan setelah bergabung di MMCT, dia akan menyalurkan para talent itu ke berbagai perlombaan berlisensi nasional atau internasional.
Misalnya, mengirim seorang peserta pada pemilihan Putera Puteri Kebudayaan Nusantara pada 2 Oktober 2024.
Lalu, di November 2024, mengirimkan dua orang pada pemilihan Putra dan Putri Ekowisata.
Di bulan Januari 2025, mereka mengirimkan dua orang lagi di pemilihan Putra dan Putri Grand Tourism.
RUMAKET 2025 Diharapkan Jadi Wadah Pelestarian Budaya Lintas Generasi dan Kota |
![]() |
---|
Usung Tema 'Rampak', Festival Sastra Yogyakarta 2025 Siap Kembali Digulirkan Pekan Ini |
![]() |
---|
Uji KIR Tak Harus Datang ke Dishub Kota Jogja, Caranya Akses Aplikasi JSS |
![]() |
---|
Selain Puspa, Dinsos DIY Telah Rehabilitasi Belasan Korban TPPO |
![]() |
---|
Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di DIY Tuai Kritikan, Ketua Komisi D DPRD DIY: Terlalu Terburu-buru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.