Berita Gunungkidul Hari Ini

Soal Bencana Megathrust, BPBD Gunungkidul Perkuat Kesiapsiagaan

BPBD Kabupaten Gunungkidul melakukan berbagai langkah dan persiapan terkait potensi bencana gempa Megathrust .

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, ditemui beberapa waktu lalu 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Gunungkidul melakukan berbagai langkah dan persiapan terkait potensi bencana gempa Megathrust .

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul Purwono mengatakan, adapun kesiapsiagaan yang dilakukan di antaranya melakukan pengecekan rambu maupun jalur evakuasi secara rutin di kawasan Pantai Selatan.

Serta, memastikan fungsi alat  Early Warning System (EWS) dalam keadaan baik.

"Untuk EWS tsunami, dipasang pada 4 titik. Secara fisik masih dalam kondisi baik, pengecekan rutin terus dilakukan,"paparnya, pada Minggu (8/9/2024).

Dia melanjutkan, pihaknya juga melakukan peningkatan kapasitas relawan disertai dengan rapat koordinasi dengan  Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).

"Saat ini kami memiliki sebanyak 88 kalurahan tangguh bencana. Desa yang telah berstatus tangguh bencana itu tetap diingatkan secara periodik melakukan penguatan kapasitas dan mitigasi,"papar dia.

Purwono menyebutkan sedangkan untuk desa  yang belum  berstatus tangguh bencana diberikan simulasi antisipasi dampak bencana yang melibatkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB). 

"Para relawan ini pun rutin mengikuti pelatihan dari BPBD untuk menciptakan SDM yang handal dan profesional dalam penanggulangan bencana sangat penting," terangnya.

Kemudian, BPBD Gunungkidul juga melakukan simulasi gempa terutama di wilayah pesisir pantai. Purwono mengatakan, simulasi bencana gempa ini disertai dengan edukasi dan sosialiasi kepada warga.

"Adanya simulasi ini untuk melatih diri ketika tiba-tiba  gempa terjadi, sehingga  masyarakat tidak panik, namun sudah mengetahui langkah mitigasi penyelamatan diri,"ungkapnya.

Meskipun begitu, Purwono meminta kepada masyarakat untuk tidak panik dengan informasi BMKG perihal potensi terjadinya gempa Megathrust

Karena informasi yang dikeluarkan oleh BMKG ini bersifat potensi.

“Masyarakat agar tetap tenang, kuncinya tidak panik, dengan tetap memperhatikan sekitar lingkungan  tinggal, terutama rumah-rumah kita pastikan bahwa kondisi aman pada saat jika terjadi gempa. Serta, diminta untuk mencari informasi dari sumber resmi seperti BMKG maupun BPBD, jangan menyebarkan  atau menerima kabar hoaks," urainya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved