Kontroversi Chattra Candi Borobudur
Tim BRIN Persiapan Pasang Chattra di Stupa Puncak Borobudur
Wiwit Kasiyati, mengatakan pembongkaran chattra saat ini dilakukan untuk mendukung kajian teknis dan Detal Engineering Design (DED).
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Muhammad Fatoni
Menurutnya mengutip pendapat Prof Dr Soekmono, stupa induk Borobudur tidak memiliki chattra, meskipun ada relief di candi ini yang memperlihatkan bentuk chattra.
Arkeolog dan ahli sejarah Dr Daud Aris Tanudirjo mengingatkan para pihak mengenai sikap dan pendapat para ahli yang hingga hari ini belum ada kata putus tentang chattra Borobudur.
Jika ada pihak yang ingin memaksakan kehendak memasang chattra di stupa induk Borobudur, maka sebaliknya harus ada kajian final yang komprehensif.
Di kalangan Budhis pun menurut Daud Tanudirjo juga pendapatnya masih terbagi. Ada yang ingin cahttra dipasang, tapia da juga yang menganggap tidak perlu dipasang di Borobudur.
Sebab, kata Daud Tanudirjo, kehadiran chattra di stupa puncak Borobudur bisa mempengaruhi otentisitas bangunan itu.
Secara arkeologi, tidak ada bukti kongkret di stupa puncak itu pernah dipasangi simbol payung.
Jika dipaksakan, hal ini bisa berpengaruh ke status Borobudur sebagai World Heritage UNESCO.
Polemik Lama
Chattra di stupa induk Candi Borobudur menjadi polemik selama puluhan tahun, sejak Theodore van Erp merestorasi candi Budha itu pada tahun 1907 hingga 1911.
Chattra hasil rekonstruksi van Erp pada tahun 1931 sempat dipasang di stupa induk, tapi diturunkan kembali.
Theodore van Erp merasa ragu menyusul kritik dan kontroversi apakah Candi Borobudur berchattra atau tidak.
Van Erp mengganggap belum memiliki dasar dan bukti-bukti kuat di stupa puncak pernah ada chattra atau simbol payung di bangunan suci Budhist.
Dalam khasanah bangunan suci Budhist, chattra merupakan bagian dari stupa yang berbentuk payung bersusun tiga.
Letak chattra berada paling atas. Secara umum, stupa tersusun dari alas membulat yang ditinggikan dan diletakkan di bawah kubah.
Lalu pada bagian atas kubah terdapat harmika atau tanah berpagar juga as roda atau batang untuk menopang chattra.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.