DKP Gunungkidul Perketat Pengawasan Pengunaan Antibiotik untuk Ikan

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Gunungkidul melakukan pengawasan ke sejumlah pedagang ikan untuk pengendalian resistensi antimikroba.

Petugas Pengelola Posikandu DKP Gunungkidul,  Nurwahyudi mengatakan tujuan pengawasan adalah untuk mengurangi penggunaan antibiotik yang tidak perlu sehingga menjamin keamanan produk pangan yang berasal dari hewan.

"Petugas dari tim pengawasan memberikan edukasi terkait dengan legalitas suatu produk obat atau antibiotik juga terkait dengan tanggal kedaluwarsa suatu produk. Jangan sampai masyarakat menggunakan obat ilegal, dan atau mengaplikasikan obat yang sudah kedaluwarsa,"ujarnya Jumat (6/9/2024).

Dia menerangkan, pengawasan dilakukan di toko-toko ikan hias, Posikandu, dan beberapa kelompok tadi yani UD. Sumber Tani, Siyono Wetan Kalurahan Logandeng Kapanewon Playen; UD. Murni, Jatisari kapanewon Playen; dan UD. Mekartani.

Baca juga: Beasiswa Sleman Pintar, Jembatan Menuju Masa Depan

"Karena, tempat-tempat ini juga menjual obat dan sarana prasarana perikanan sehingga juga perlu dilakukan pengawasan,"paparnya.

Dia menerangkan, dari semua titik yang didatangi, tidak ditemukan produk antibiotik farma atau untuk manusia yang diberikan kepada hewan.

Petugas juga menyampaikan ke penjual obat, bahwa produk untuk manusia juga dilarang untuk diberikan ke hewan/ikan.

"Alhamdulillah, tidak ada temuan. Karena, AMR perlu diantisipasi agar dapat meningkatkan kualitas pangan. Sebab, upaya pengendalian resistensi antimikroba untuk memastikan produk makanan telah memenuhi prinsip keamanan pangan sehingga benar-benar dapat menjamin kesehatan masyarakat,"urainya.(ndg)