Digelar Serentak di DIY, Vaksinasi JE Ditarget Rampung dalam Dua Bulan
Pemberian vaksin untuk mencegah penyakit peradangan otak akibat gigitan nyamuk culex yang terinfeksi ini ditargetkan rampung selama dua bulan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemberian imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) bakal dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemberian vaksin untuk mencegah penyakit peradangan otak akibat gigitan nyamuk culex yang terinfeksi ini ditargetkan rampung selama dua bulan.
"Ketersediaan vaksin saya rasa sama dengan sasarannya, sekitar 600 ribu lebih untuk seluruh DIY anak usia 9 bulan - 15 tahun. Kami harapkan selama dua bulan ini, September dan Oktober selesai. Karena memasuki November itu sudah (pemberian vaksin) untuk anak usia 10 bulan," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie, saat menghadiri pencanangan imunisasi JE di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Sleman, Senin (2/9/2024).
Menurut dia, pemberian imunisasi JE serentak di wilayah DIY ini dilaksanakan setelah imunisasi serupa digelar di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Bali.
Semula, pencanangan akan dimulai serentak pada 3 September, tetapi di Sleman digelar lebih awal.
Baginya tidak masalah. Yang terpenting, kata dia, pihaknya menargetkan capaian sasaran anak yang berhasil divaksin minimal bisa menembus 95 persen.
"Harapan kami target 95 persen lebih, itu harus tercapai di seluruh DIY. Karena kalau di atas 95 persen itu tercapai, berarti sukses bisa melindungi anak-anak umur 9 bulan sampai 15 tahun tervaksinasi dengan baik dan paling penting adalah kita meminimalisir terjadinya radang otak pada anak," ujar dia.
Lebih lanjut, Pembayun mengungkapkan, temuan kasus JE memang pernah ada di DIY namun hal itu sudah lama.
Kendati demikian, vaksinasi JE serentak dilakukan di DIY karena Dinas Kesehatan dan Kementerian Kesehatan tidak mau mengambil risiko, sehingga daerah-daerah yang didapati pernah ada temuan kasus dilakukan vaksinasi.
Baca juga: Dinkes DIY Bakal Gelar Vaksinasi JE Massal untuk Lindungi Anak dari Radang Otak, Sasar 600 Ribu Anak
Penderita JE umumnya mengalami demam, diare hingga bisa menyebabkan radang otak.
Penyakit ini cukup berbahaya karena jika tidak tertangani dengan tepat, maka dampaknya bagi penderita bisa meninggalkan disabilitas bagi anak-anak karena tumbuh kembang bagian syarafnya terganggu.
"Oleh karena itu melalui teman-teman media kami harap, kami mohon kami dibantu supaya sosialisasi literasi pada masyarakat, dan masyarakat mau (anaknya divaksin). Tantangan kita adalah karena imunisasi ini suntik bukan seperti polio kemarin tetes manis ya. Nah ini juga tantangan tersendiri," ujar dia.
Sebagimana diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman telah mulai memberikan imunisasi Japanese Enchepalitis (JE) atau radang otak secara massal.
Imunisasi yang dilaksanakan pada bulan September - Oktober ini menyasar ratusan ribu anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun di Bumi Sembada.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit, Dinas Kesehatan Sleman, dr Khamidah Yuliati, mengatakan penyakit Japanese Enchepalitis ini seperti meningitis yang dapat menyerang otak hingga meradang.
Penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk culex yang terinfeksi ini cukup berbahaya. Gejalanya ditandai dengan demam, flu dan biasanya disertai kejang bagi anak-anak yang iritable atau berdaya tahan tubuh rendah hingga bisa menyebabkan kematian.
"Karena ini adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, maka vaksinasi dilakukan secara massal dan sasarannya adalah untuk anak usia 9 bulan sampai 15 tahun kurang satu hari," kata Yuli, saat pencanangan imunisasi JE di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Pandanaran, Sleman, Senin (2/9/2024).
Pemberian vaksin bagi anak-anak di Ponpes Sunan Pandanaran ini, sebagai kick-off dimulainya vaksinasi JE secara massal diseluruh wilayah Kabupaten Sleman.
Pemberian imunisasi ini dinilai sangat penting. Sebab, penyakit yang dapat menyebabkan pembengkakan otak ini, jika penderita tidak diimunisasi atau tidak tertangani dengan baik, dapat mengakibatkan gangguan-gangguan pada saraf otak sehingga tumbuh kembang anak menjadi terganggu.
Apalagi di tahun 2023 lalu wilayah Kabupaten Sleman pernah ditemukan 11 anak suspeck, meksipun hasil pemeriksaan lanjutan semua dinyatakan negatif.
Adapun sasaran vaksinasi JE ini adalah anak usia 9 bulan sampai 15 tahun kurang sehari dengan total 227.370 anak di Sleman.
Mereka akan diberi vaksin di Pos pelayanan terpadu (Posyandu), sekolah - sekolah maupun Kalurahan yang telah dijadwalkan oleh masing-masing Puskemas.
"Kami menargetkan sasaran ini dapat diselesaikan paling sedikit adalah 95 persen. Ini paling sedikit ya dari sasaran itu. Tapi kalau misalnya bisa 100 persen ya itu memang cita-cita kami," kata Yuli.(*)
Dinkes DIY Siapkan Fasyankes dan Sosialisasi Hadapi Potensi Lonjakan Covid-19 |
![]() |
---|
Pemkab Gunungkidul Galakkan Imunisasi Pneumonia dan Diare dengan Sasaran Utama Bayi dan Balita |
![]() |
---|
Dinkes DIY Minta Warga Waspadai Penularan Penyakit Musiman Selama Musim Penghujan |
![]() |
---|
Menepis Mitos tentang Imunisasi, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Tren Kasus HIV/AIDS DIY 2024: Laki-laki Mendominasi, Dinkes DIY Gencarkan Edukasi dan Pengobatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.