Mahasiswa UAD Olah Minyak Jelantah jadi Lilin Aroma Terapi

Pada KKN kali ini, mahasiswa KKN UAD Periode 127 Unit VI.C.1 mengadakan program sosialisasi pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Hari Susmayanti
Istimewa
Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang melaksanakan kegiatan KKN memberikan pelatihan pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi kepada ibu-ibu di Padukuhan Ngeblak, Kalurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Sebanyak sembilan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengikuti kegiatan KKN di Padukuhan Ngeblak, Kalurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

Pada KKN kali ini, mahasiswa KKN UAD Periode 127 Unit VI.C.1 mengadakan program sosialisasi pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pendopo Posko KKN Padukuhan Ngeblak, Kalurahan Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul yang diikuti okeh ibu-ibu dasawisma.

Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi yang menjelaskan dampak minyak jelantah bagi lingkungan yang mana minyak jelantah termasuk ke dalam limbah B3 yang mengandung zat berbahaya dan juga beracun yang berdampak signifikan terhadap kerusakan lingkungan. 

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya inovasi dalam melakukan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi produk ataupun barang yang memiliki nilai ekonomis. 

Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan yaitu panci, kompor, asam stearat, bahan baku utama yaitu minyak jelantah.

Baca juga: Sambut Hari Pelanggan Nasional, PLN Gandeng Pemprov Jateng Gelar Lomba Memasak Pakai Kompor Induksi

Ide dari pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi tersebut digagas oleh Robiatul Musaida.

Robiatul Musaida mengatakan, program ini dipilih karena limbah minyak jelantah mudah didapatkan dari limbah rumah tangga. 

Selain itu, alat dan bahannya pun mudah di temukan di pasaran online maupun offline.

“Dalam proses pembuatan ini, kami memberikan kebebasan kepada ibu-ibu dasawisma untuk mencoba mempraktikkan secara langsung pembuatan lilin aromaterapi ini yang dicampur dengan essential oil kemudian dituangkan ke cetakan yang sudah kami sediakan,” ujarnya Jumat (23/8/2024).

Menurutnya, para peserta sangat antusias dengan kegiatan ini dan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi barang yang bermanfaat. 

Melalui kegiatan tersebut ia berharap dapat menjadi peluang usaha bagi warga yang ingin berwirausaha.

“Serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesadaran terhadap potensi penyakit akibat pemakaian minyak goreng yang digunakan berkali-kali,” ungkapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved