Berangkat ke Paralimpiade Paris 2024, Atlet NPC DIY Minta Doa Restu KGPAA Paku Alam X

Kunjungan ini bertujuan memohon doa restu dan dukungan penuh bagi para atlet dan pelatih asal DIY yang akan berlaga di Paralimpiade Paris. 

Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Humas NPC DIY
Komite Paralimpik Nasional (NPC) DIY melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Rabu (7/8). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Komite Paralimpik Nasional (NPC) DIY melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X di Gedhong Pareanom, Kompleks Kepatihan, Rabu (7/8/2024). 

Kunjungan ini bertujuan memohon doa restu dan dukungan penuh bagi para atlet dan pelatih asal DIY yang akan berlaga di Paralimpiade Paris. 

Ketua NPC DIY, Hariyanto, menyampaikan bahwa ada tiga perwakilan dari DIY yang akan berjuang di ajang bergengsi tersebut.

Mereka adalah Qonitah Ikhtiar Syakuroh di cabang olahraga badminton, Theodora Audi di cabang olahraga para archery, dan Imam Kunantoro sebagai pelatih para badminton. 

"Kami berharap dengan doa dan dukungan semua pihak, para atlet dapat menjalankan tugas dengan baik, tampil maksimal, dan mengharumkan nama bangsa dan negara," ujar Hariyanto. 

Menanggapi hal tersebut, KGPAA Paku Alam X memberikan pesan khusus kepada para atlet.

Ia berpesan agar para atlet selalu menjaga kesehatan, mengingat perbedaan suhu antara Indonesia dan Paris. 

"Jaga kesehatan agar saat bertanding nanti, kalian dalam kondisi prima dan bisa memberikan penampilan terbaik," pesannya. 

Sementara itu, NPCI sendiri menargetkan setiap atlet yang berangkat ke Paralimpiade dapat meraih medali. 

"Ini adalah sejarah prestasi olahraga disabilitas DIY yang luar biasa. Kami berharap para atlet dapat memberikan yang terbaik dan menjadi inspirasi bagi atlet-atlet lainnya," imbuh Hariyanto. 

Baca juga: Cabor Pelatda NPC DIY Terapkan Promosi Degradasi bagi Atlet Peparnas

Sekadar informasi, Paralimpiade memang merupakan ajang olahraga disabilitas paling bergengsi di dunia, setara dengan Olimpiade. 

Keberhasilan para atlet DIY lolos ke Paralimpiade Paris menjadi bukti bahwa atlet disabilitas Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. 

"Kami berharap prestasi ini dapat menjadi semangat bagi atlet-atlet disabilitas lainnya untuk terus berlatih dan berjuang meraih prestasi yang lebih tinggi," ujar Hariyanto. 

Dalam kesempatan yang sama, atlet panahan asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Theodora Audi, mengatakan bahwa berbekal persiapan yang matang, ia optimis dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia. 

Audi mengungkapkan bahwa ia telah menjalani latihan intensif di pelatnas. 

"Saya berusaha menjaga performa agar tidak menurun. Latihan rutin terus saya jalani. Menjelang hari pertandingan, simulasi yang dilakukan sudah tidak seberat saat awal-awal latihan," ujar Audi.

Mengenai target pribadi, Audi memiliki ambisi untuk meraih skor terbaik. 

"Kalau skor terbaik bisa diraih, medali akan mengikuti," tegasnya. 

Audi menyadari bahwa persaingan di Paralimpiade sangat ketat. Ia menyebut atlet-atlet dari India, China, dan Singapura sebagai lawan terberat.

"Mereka sangat fokus dan kuat. Meskipun saya menggunakan kursi roda kelas W2, saya tetap harus bersaing dengan mereka karena di cabang panahan hanya ada dua kelas," ungkapnya. 

Audi juga menyampaikan pesan dari Wakil Gubernur DIY yang menekankan pentingnya menjaga kondisi fisik dan asupan makanan. 

"Beliau berpesan agar saya menjaga kondisi tubuh, terutama pola makan. Jangan sampai saat pertandingan terjadi masalah karena makanan yang sembarangan. Selain itu, beliau juga berpesan agar jangan lupa berdoa," kata Audi. 

Perjalanan Audi ke Paralimpiade Paris ini merupakan sejarah baru bagi cabang olahraga panahan di Indonesia. 

"Ini adalah kali pertama atlet panahan Indonesia lolos ke Paralimpiade. Selain saya, ada lima atlet panahan lainnya yang juga akan berlaga di Paris," ujarnya. 

Audi dijadwalkan berangkat ke Paris pada tanggal 20. Sebelum berangkat, ia berharap mendapatkan dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia. 

"Saya mohon doa restu agar saya bisa lancar dan meraih prestasi terbaik di sana. Saya ingin membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk meraih prestasi," ucap Audi. 

Sementara atlet bulu tangkis asal DIY, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, bersiap untuk berlaga di Paralimpiade Paris 2024

Qonitah akan bertanding di nomor tunggal kelas SL3 sesuai dengan klasifikasinya. 

Qonitah mengungkapkan bahwa persiapannya menuju Paralimpiade berjalan lancar. 

"Tidak ada kendala yang berarti, namun pola permainan di lapangan setengah tentu berbeda dengan yang biasa saya hadapi," ujar Qonitah. 

Mengenai target, Qonitah memiliki ambisi untuk memberikan yang terbaik. 

"Saya ingin bermain maksimal dan berharap hasil terbaik. Yang terpenting adalah saya bisa memberikan penampilan terbaik," tegasnya. 

Qonitah mengaku tidak merasa terbebani dengan pertandingan sebesar Paralimpiade. 

"Saya ingin menikmati permainan. Kalau merasa lelah atau capek itu hal yang wajar," ungkapnya. 

Lebih lanjut ia mengungkapkan, atlet asal China menjadi lawan terberat yang harus dihadapi. 

"Atlet China memang sangat kuat. Dari beberapa kali pertemuan, saya baru sekali menang," kata Qonitah. 

Qonitah mengungkapkan bahwa ia sering bertemu dengan atlet China di babak final berbagai turnamen. 

"Harapannya kita bisa bertemu di final lagi di Paralimpiade nanti," ujarnya. 

Pertemuan terakhir antara Qonitah dan atlet China, Xi Xien Shou, terjadi pada Kejuaraan Dunia Para Badminton di Thailand. 

Qonitah mengungkapkan bahwa kesiapannya untuk Paralimpiade tidak jauh berbeda dengan saat latihan rutin. 

"Saya selalu meminta arahan dari pelatih agar bisa tampil maksimal saat pertandingan," ujarnya. 

Qonitah juga menyampaikan pesan dari Wakil Gubernur DIY. 

"Beliau berpesan agar saya bermain semaksimal mungkin. Soal hasil, bisa dipikirkan belakangan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved