Megawati Ungkap Hubungannya dengan Jokowi

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo baik-baik saj

Editor: Joko Widiyarso
DOK. Istimewa
Pertemuan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam rangka silaturahmi Lebaran 2022. 

TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, mengatakan bahwa hubungannya dengan Presiden Joko Widodo baik-baik saja.

Hal itu dikatakan Megawati saat memberikan pengarahan dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada semua kepala daerah se-Indonesia.

"Tadi sebelum ke sini, ada yang mengatakan katanya saya tidak (baik-baik) sama Presiden (Jokowi). Loh, enaknya dia bicara kayak begitu. Saya sama Presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa?" kata Megawati di Balai Samudera, Jakarta, Senin (5/8.2024).

Megawati menceritakan bahwa dia dianggap punya hubungan buruk dengan Jokowi karena isu perpanjangan masa jabatan presiden dan w acana presiden 3 periode.

"Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta 3 periode atau karena saya katanya tidak mau perpanjangan," kata dia.

Ketua Umum PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa hal tersebut masuknya ke ranah konstitusi.

"Saya tahu hukum kok, mana yang ahli hukum angkat tangan? Itu kan namanya ranahnya konstitusi," ujar Mega.

Mega juga mengatakan bahwa MPR menjadi pihaknya yang mempunyai sikap soal masa jabatan presiden.

"Karena apa? Karena ketika dari yang namanya presiden seumur hidup, itu waktu reformasi kan diubah Tap MPR," kata dia.

Megawati mengatakan hasil diskusi dengan ahli tata negara, keputusan MPR masih membatasi masa jabatan presiden 2 periode.

"Saya tanya pada ahli tata negara, apakah MPR yang sekarang disamakan dengan ini Tap-nya itu masih berlaku? Yes, ada yang mau nyanggah? Ahli hukum tata negara, ya silakan," ujarnya.

Pantau Timur Tengah

Megawati juga menyoroti situasi di kawasan Timur Tengah. Ia mengatakan bahwa perang bisa kembali terjadi kapan saja. Bahkan, ketika Indonesia sudah merdeka, dikatakan Megawati, hal tersebut bisa saja kejadian.

"Jangan dipikir tidak akan bisa yang namanya perang itu kembali. Silakan lihat sekarang, saya mengikuti terus yang namanya geopolitik," kata Megawati.

Megawati mengaku mengikuti perkembangan perang di Timur Tengah yang melibat sejumlah negara.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved