Gunungkidul Jadi Wilayah Terparah Bencana Kekeringan Se-DIY, Ini Persiapan Pemkab
Dalam penetapan siaga darurat bencana kekeringan tersebut, Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah terparah dilanda kekeringan tahun ini
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor 286/KEP/2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan di DIY, berlaku untuk periode 1-31 Agustus 2024.
Dalam penetapan siaga darurat bencana kekeringan tersebut, Kabupaten Gunungkidul menjadi wilayah terparah dilanda kekeringan pada musim kemarau ini kali ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Gunungkidul, Purwono, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skema untuk mengantisipasi bencana kekeringan di wilayahnya.
Antara lain, sudah menetapkan siaga darurat kekeringan per 1 Juni-31 Agustus 2024 ini.
Kemudian, melakukan apel siaga darurat kekeringan pada Senin (15/7/2024) lalu.
"Penetapan siaga darurat kekeringan ini sebagai warning kepada pemerintah dan masyarakat agar mewaspadai musim kemarau kali ini. Kemudian, untuk apel siaga kemarin difokuskan terhadap kesiapan personel dan persediaan air bersih untuk keperluan masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (5/8/2024).
Ia melanjutkan, untuk menghadapi bencana kekeringan kali ini, BPBD Gunungkidul menyiapkan sebanyak 1000 tangki air.
Serta, 2.741 tangki air bersih dari 13 kapanewon yang berpotensi mengalami kekeringan.
"Harapannya ini bisa mencukupi sampai puncak kemarau nanti sekitar September akhir,"ungkap dia.
Baca juga: Kisah Mbah Sarno, Veteran yang Tinggal di Bekas Kandang Ayam di Gunungkidul Menyentuh Hati Presiden
Dia melanjutkan, bila anggaran air bersih tersebut habis ketika masih dalam status siaga darurat kekeringan, maka pihaknya akan mengajukan anggaran dari belanja tidak terduga (BTT) milik Pemkab Gunungkidul.
Sementara itu, Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Gunungkidul, Arif Prasetyo Nugroho. mengatakan jumlah air bersih yang sudah disalurkan ke masyarakat sampai Sabtu (3/8/2024), sebanyak 544 tangki dengan kapasitas 5000 liter/tangkinya.
Adapun, bantuan air tersebut disalurkan keenam kapanewon yakni Girisubo sebanyak 108 tangki, Panggang 148 tangki, Rongkop 52 tangki, Saptosari 52 tangki, Tepus 140 tangki, Karangmojo 24 tangki, dan Nglipar 20 tangki.
"Jadi, saat ini sisa stok air bersih dari BPBD sebanyak 456 liter lagi, kami perkirakan masih mencukupi. Sebab, masih ada stok air bersih di 13 kapanewon lagi,"urainya. (*)
Serapan Pupuk Subsidi di Gunungkidul Baru Mencapai 19,66 Persen |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X Harap PORDA DIY 2025 Jadi Ajang Pembinaan Atlet Berkelanjutan |
![]() |
---|
Gunungkidul Butuh Investor untuk Pembangunan SPBN di Pantai Sadeng |
![]() |
---|
Marak Keracunan MBG, Dinkes Gunungkidul Bereaksi, Orang Tua Khawatir: Anak Kami Jadi Taruhannya |
![]() |
---|
Atasi Masalah Narkoba, Ini Langkah Pemkab Gunungkidul dan BNNP DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.