Peringati Hari Anak Nasional 2024, Sri Sultan HB X Ajak Anak-Anak Yogyakarta Jadi Pelopor Perubahan
Satu hasil yang diharapkan dari Hari Anak Nasional adalah tersosialisasinya informasi yang lebih luas tentang hak-hak anak kepada masyarakat
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Muhammad Fatoni
Hal ini menjadi concern beberapa mitra pembangunan seperti Unicef, SPEAK Indonesia, Mama4Planet dan Yayasan Pena Bulu untuk mengambil bagian untuk mendukung hal tersebut serta membangun kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta untuk menciptakan langkah strategis.
Unicef bekerjasama dengan SPEAK Indonesia saat ini mengembangkan program untuk youth (remaja) melalui edukasi pubertas dan manajemen kesehatan dan kebersihan menstruasi (MKM) melalui aplikasi OKY.
Program ini menjadi bagian dari Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dan Madrasah Sehat dengan lima pilar sehat sehat gizi, sehat fisik, sehat imunisasi, sehat jiwa dan sehat lingkungan.
Sejumlah 400.000 anak dan remaja di sekolah dari beberapa kab/kota telah teredukasi secara masif.
Provinsi DI Yogyakarta, salah satunya provinsi yang diharapkan mampu melakukan inovasi program MKM yang ramah lingkungan di Indonesia.
Selain kegiatan diatas, SPEAK Indonesia melaksanakan Program VCA Voices for Just Climate Action) atau suara untuk gerakan aksi perubahan iklim yang berkelanjutan.
VCA merupakan program lintas negara yang mendorong peningkatan kapasitas masyarakat dalam menyuarakan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang mendorong agenda berorientasi solusi yang adil yang mengintegrasikan hak-hak sosial dan ekonomi ke dalam aksi iklim.
Program ini juga mendorong adanya gerakan untuk menciptakan ruang yang demokratis dan mengamplifikasi solusi lokal yang inovatif untuk memacu perkembangan yang lebih luas.
Dalam program VCA, perempuan dan anak menjadi kelompok sasaran utama program sebagai kelompok rentan dari dampak perubahan iklim.
Di Provinsi DIY, program VCA diimplementasikan di Kelurahan Gedongkiwo Yogyakarta dan Kelurahan Sinduadi sebagai wilayah sasaran utama program.
Mama4Planet merupakan program pemberdayaan ibu dan anak untuk mengurangi timbulan sampah makanan dari awal pembelanjaan makanan hingga pengolahan sampah sebagai mitigasi perubahan iklim, melalui pemberdayaan ibu sebagai aktor rumah tangga.
Selain pemberdayaan ibu, mama4planet juga ikut serta dalam mempersiapkan anak sebagai generasi penerus bangsa.
Masa kanak-kanak merupakan masa terbaik dalam pembentukan kebiasaan minim sampah. Harapannya dengan memaksimalkan peran ibu dan anak, permasalahan sampah di DIY bisa ditangani langsung dari sumbernya.
Tidak hanya di DIY tapi masa depan sampah makanan Indonesia ada di tangan ibu berdaya serta akan diteruskan oleh anak sebagai generasi emas penentu kebijakan di masa depan.
Peringatan Hari Anak Nasional menjadi sebuah momentum yang baik dalam upaya kolaborasi yang melibatkan Pemda DIY dan juga seluruh mitra dan komunitas yang terlibat dalam mencapai tujuan pemenuhan hak dan perlindungan anak dan remaja sebagai generasi emas.
Lebih lanjut, diharapkan anak dan remaja mampu menjai pelopor dan agen perubahan untuk lingkungan dan alam yang lebih terjaga. (*)
Mapolda DIY Dibersihkan Usai Kericuhan, Sri Sultan HB X Pastikan Situasi Kondusif |
![]() |
---|
Kebijakan Harus Peka, Sri Sultan HB X Tekankan Pentingnya Empan Papan |
![]() |
---|
Sri Sultan HB X: Pejabat Harus Peka, Jangan Timbulkan Kecemburuan Sosial |
![]() |
---|
Sultan HB X Sampaikan Duka Cita untuk Affan Kurniawan, Prihatin Perubahan Demokrasi Memakan Korban |
![]() |
---|
Pesan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat Temui Massa Aksi di Mapolda DIY |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.