Berita Kriminal Hari Ini

Pengasuh Ponpes di Magelang Diduga Rudapaksa dan Lecehkan Santriwati, Kini Ditahan Polisi 

Setelah menjalani pemeriksaan di Mapolresta Magelang pada Kamis (1/8/2024), tersangka langsung ditahan polisi.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunnews.com
ilustrasi kekerasan seksual 

Satu santriwati mengaku menjadi korban pemerkosaan dan setelah dilakukan pengembahan ada tiga lainnya yang juga mengalami pelecehan seksual.

Adapun rentang usia korban adalah 19 hingga 26 tahun.

Sumber itu mengatakan, pelaku melancarkan aksi bejatnya di pondok pesantren saat anggota keluarganya tak ada di rumah.

Kediaman tersangka dengan asrama memang berada dalam satu bangunan namun dipisahkan oleh lantai.

"Tanggal 7 Juni 2024 dua korban itu melapor. Korban usianya dewasa, 26 tahun dan 19 tahun," kata sumber tersebut.

Dia mengatakan, korban pemerkosaan disebut sempat dipaksa berhubungan badan oleh tersangka sebanyak tiga kali sejak tahun 2023.

Demikian pula dengan korban lainnya, penyintas diperkirakan mengalami pelecehan lebih dari sekali sejak 2022.

"Untuk korban yang paling tua, setahu saya itu tiga kali (mengalami pemerkosaan) dari keterangannya (korban) yang kemarin," ujarnya.

Kejadian itu mebuat trauma dan berdampak pada psikologis korban.

Berdasarkan pengakuan saksi, santriwati yang mengalami korban perkosaan terlihat selalu menangis usai dipanggil tersangka ke ruangannya.

"Setiap habis dipanggil kan lama, satu jam an lebih gitu mesti dia langsung nangis. Terus habis itu mandi dan salat. Kalau ditanya temannya dia cuma bilang enggak apa-apa," katanya. 

Sementara menurut keterangan korban lainnya, tersangka melakukan aksi bejatnya dengan modus minta dipijit di ruangannya.

Korban sulit menolak karena adanya ketimpangan relasi kuasa serta pelaku yang kerap mendoktrin korban untuk selalu menaati kemauannya.

"Jadi kyai itu mendoktrinnya kalau nggak mau (menolak) ya ilmunya nggak masuk. Atau kalau menolak nanti dosa," ujarnya.

Dia melanjutkan, korban memberanikan diri untuk melapor usai bertemu temannya yang juga penyintas kasus kekerasan seksual.

"Dia berani lapor itu katrna ada teman dari Wonosobo ketemu sama salah satu empat anak ini. Dia cerita kalau dulu pernah jadi korban kekerasan seksual di pondoknya," jelasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved