Human Interest Story
Cerita Elfa, Ortu Maba Kuliah Gratis di FEB UGM: Upah Kami Cuma Rp50 Ribu per Hari, Itupun Tak Tentu
Asysyfa dinyatakan menjadi salah satu penerima beasiswa UKT bersubsidi 100 persen dari FEB UGM.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Suara Elfa Harningsih (48) tercekat. Kedua kakinya pun bergetar dan merasa gugup yang teramat sangat ketika harus berdiri di mimbar podium di Grha Sabha Pramana (GSP) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Elfa adalah orangtua mahasiswa baru UGM bernama Asysyfa Maisarah (18).
Ia didapuk menjadi wakil orangtua mahasiswa baru UGM angkatan 2024 yang menyampaikan pidato di hadapan ratusan orangtua maba lain, Senin (29/7/2024).
“Saya hanyalah seorang ibu rumah tangga, sehari-hari membantu suami bekerja sebagai buruh tani,” kata Elfa, menegaskan posisinya dalam Temu Orang Tua Mahasiswa Baru di GSP UGM.
Tak pernah sekalipun terlintas dalam benak Elfa akan terpilih menyampaikan pidato perwakilan orangtua mahasiswa baru.
Elfa menyadari bahwa ia bukanlah siapa-siapa.
Ia merupakan ibu rumah tangga yang sehari-hari membantu suami, Mardion (54), yang bekerja sebagai buruh tani di perkebunan jeruk milik tetangga dengan penghasilan tak seberapa.
Mereka tinggal di Desa Sungai Naniang, Kecamatan Bukik Barisan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Jaraknya 158 km dari Kota Padang.
“Berdiri di podium ini membuat kaki saya bergetar. Saya tidak menyangka akan menyampaikan pidato sambutan mewakili orang tua mahasiswa baru,” ucapnya terbata-bata.
Baca juga: UGM Terima 10.678 Mahasiswa Baru Tahun 2024, 9,34 Persen Penerima KIPK
Sang putri, Asysyfa Maisarah (18) diterima di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNBP) atau tanpa tes.
Asysyfa merupakan siswa berprestasi.
Sejak SMP hingga SMA, ia selalu langganan juara kelas dan menjuarai berbagai lomba sehingga mendapatkan beasiswa pendidikan dan terbebas dari biaya sekolah.
Lalu, saat diterima di bangku kuliah pun ia berhasil mendapatkan beasiswa Uang Kuliah Tunggal Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen sehingga tidak dipungut biaya pendidikan hingga selesai kuliah.
“Awalnya tidak menyangka anak perempuan kami menyampaikan keinginan kuliah di UGM. Campur aduk perasaan saya waktu itu dan hanya mendoakan yang terbaik untuk Asysyfa,” ucapnya.
Elfa mengaku senang, bangga, sekaligus bersyukur saat putrinya dinyatakan lolos masuk UGM. Perasaan bahagia sekaligus gundah menggelayuti pikiran Elfa.
Cerita Siswi Sekolah Rakyat di Bantul, Sempat Susah Tidur dan Kangen Rumah |
![]() |
---|
Cerita Faishal Ahmad Kurniawan, Putra Bantul yang Lolos Jadi Anggota Paskibraka Nasional 2025 |
![]() |
---|
KISAH Mbah Sutarji, Pejuang Penambal Jalan Berlubang yang Ikhlas Tanpa Minta Imbalan |
![]() |
---|
Kisah Putri Khasanah, Anak Pedagang Asongan di Bantul yang Bisa Kuliah Gratis di UGM |
![]() |
---|
Cerita Elsa Yuliana Anak Marbot Masjid dari Kulon Progo Masuk UGM Tanpa Tes |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.