Mahasiswi Meninggal Kecelakaan

JPW Desak Polisi Usut Tuntas Insiden Laka Lantas di Jalan Kusumanegara Yogyakarta

Insiden tersebut mengakibatkan seorang mahasiswi berinisial FAD (21) asal Kotamubagu, Sulawesi Utara, meninggal dunia.

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
dok.istimewa
Ilustrasi senjata tajam parang 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Jogja Police Watch (JPW) mendesak Polresta Yogya mengusut tuntas kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan Kusumanegara, Sabtu (20/7/2024) dini hari lalu.

Insiden tersebut mengakibatkan seorang mahasiswi berinisial FAD (21) asal Kotamubagu, Sulawesi Utara, meninggal dunia.

Kadiv Humas JPW, Baharuddin Kamba, mengatakan pengusutan harus dilakukan mengingat kecelakaan diduga terjadi karena korban menghindari orang yang mengayunkan senjata tajam (sajam), berupa parang.

FAD pun meregang nyawa, selepas sepeda motor yang dikendarai rekannya, yakni MSY (22), asal Uwuran Amurang, Minahasa Selatan, menabrak beton taman pembatas jalan.

"Maka, kami mendesak pihak kepolisian untuk menangkap pelaku pembawa sajam ini," tandas Kamba, Jumat (26/7/2024).

Menurutnya, jika tidak diusut tuntas dengan menangkap pelaku pembawa sajam, maka kejahatan jalanan atau klitih di Yogyakarta akan semakin merajalela.

Baca juga: Diduga Panik Dihadang Pelaku Klitih di Jogja, Seorang Mahasiswi Alami Kecelakaan Lalu Meninggal

Bukan tanpa alasan, karena pelakunya merasa tidak tersentuh oleh hukum, kejadian-kejadian semacam ini berpotensi terjadi lagi di kemudian hari.

"Polisi tidak perlu takut terhadap pelaku pembawa sajam ini, darimanapun asalnya, karena penegakan hukum atas kasus ini tidak mengenal latar belakang atau asal-usul pelaku," cetusnya.

"Apalagi, peristiwa laka lantas yang menimpa mahasiswi Unisa Yogya itu diduga disebabkan karena menghindari pelaku yang membawa sajam," urai Kamba. 

Lebih lanjut, dirinya meyakini, jika sungguh-sungguh melakukan upaya pengusutan, polisi tidak akan menemukan kesulitan untuk mencokok pelaku.

Pasalnya, insiden tersebut terjadi di salah satu ruas jalan protokol di Kota Yogyakarta, yang dilengkapi CCTV di beberapa titik sekaligus.

"Seharusnya mudah dan tidak perlu waktu lama untuk menangkap pelaku yang membawa sajam itu, karena di lokasi cukup banyak CCTV, baik milik Pemkot atau masyarakat sekitar," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved