2 Warga Asing Diduga Lakukan Penipuan di Wates Kulon Progo, Sebabkan Kerugian Jutaan Rupiah 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 2 warga asing atau yang dikenal dengan istilah bule diduga melakukan penipuan terhadap seorang warga di Wates, Kulon Progo , belum lama ini.

Dugaan penipuan ini pun dilaporkan ke kepolisian setempat.

Kasi Humas Polres Kulon Progo , AKP Triatmi Noviartuti menjelaskan aksi 2 bule tersebut terjadi pada Sabtu (13/07/2024) lalu.

"Korbannya AC (30), seorang pemilik usaha jus buah di Bendungan, Wates," jelas Novi pada Kamis (18/07/2024).

Saat kejadian, toko jus buah milik AC sedang dijaga oleh seorang karyawan.

Sekitar pukul 19.30 WIB pada hari Sabtu lalu, 2 bule tersebut datang dan mengatakan pada karyawan AC jika ingin menukar uang.

Keduanya hendak menukar uang senilai Rp 200 ribu yang terdiri dari selembar uang pecahan Rp 100 ribu dan 2 lembar pecahan Rp 50 ribu.

Mereka meminta uangnya ditukar dengan pecahan Rp 100 ribu model lama.

"Karyawan toko lalu mengatakan tidak ada uang yang bisa ditukar, sambil membuka plastik diikat karet yang berisi uang tunai hasil penjualan senilai Rp 8 juta," kata Novi.

Menurut keterangan karyawan toko, pelaku justru ikut membuka plastik penyimpanan uang tersebut, lalu memegang uangnya dan langsung pergi.

Saat keduanya sudah pergi, barulah karyawan toko menyadari bahwa uang dari kantong tersebut berkurang sekitar Rp 3 juta.

Karyawan toko lalu melaporkan kejadian tersebut ke AC, yang langsung melapor ke Polsek Wates terkait kejadian tersebut.

Menurut Novi, aparat Polsek Wates masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

"Korban mengalami kerugian sekitar Rp 3 juta akibat kejadian ini, dari uang yang diambil oleh pelaku," ujarnya.

Menurut Novi, kedua pelaku melakukan penipuan dengan modus menukar uang, lalu membawa kabur uang korbannya.

Keduanya diduga sudah melakukan aksi serupa di lokasi lain.

Ia pun mengimbau agar masyarakat mewaspadai modus penipuan tersebut.

Termasuk berhati-hati terhadap orang asing yang tidak dikenal dan tidak langsung mempercayai modus yang dilakukan.

"Masyarakat juga diimbau melapor jika pernah menemui pelaku atau pernah mengalami kejadian serupa," kata Novi.( Tribunjogja.com )