Berita Gunungkidul Hari Ini
Sekitar 420 Hektar Tanaman Padi di Gunungkidul Terancam Puso Akibat Kemarau
Banyaknya lahan pertanian yang mengalami puso, membuat suplai gabah juga terancam mengalami penurunan.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Musim kemarau yang melanda wilayah Kabupaten Gunungkidul membuat sejumlah lahan pertanian padi di wilayah ini terancam gagal gagal panen atau puso.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul mencatatkan setidaknya 420 hektare tanaman padi mengalami kekeringan dan terancam gagal panen.
Sekretaris DPP Kabupaten Gunungkidul , Raharjo Yuwono mengatakan, luasan lahan yang terdampak kekeringan tersebut berada di Kapanewon Ngawen dan Semin.
"Dua wilayah ini paling terdampak. Kondisi ini dipengaruhi pada kebutuhan air irigasi pertanian. Sebab, dua wilayah ini sangat minim sumber mata air dan jaraknya cukup jauh,ditambah debit air irigasi juga ikut mengecil seiiring jarangnya turun hujan," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (16/7/2024).
Banyaknya lahan pertanian yang mengalami puso, Rismiyadi menyebutkan membuat suplai gabah juga terancam mengalami penurunan.
Apalagi, pada musim tanam pertama juga terdampak kekeringan akibat fenomena El Nino.
Yang membuat masa tanam pertama di Gunungkidul mengalami kemunduran akibat hujan baru turun pada Januari akhir.
"Alhamdulillah, masih berhasil panen padi 45.530 hektare dengan jumlah produksi mencapai 213.431 ton gabah kering giling (GKG). Serta luas panen jagung mencapai 42.453 hektare dengan produksi 244.745 ton pipil kering,"ujarnya.
Dia melanjutkan, pada musim tanam kedua kali ini ternyata dampak kekeringan akibat kemarau datang lebih cepat pada Mei awal.
Akhirnya, hujan tidak pernah lagi turun yang berakibat kekeringan pada tanaman padi.
"Sehingga, dengan produksi yang belum maksimal ini, untuk cadangan pangan masyarakat sebenarnya masih aman untuk konsumsi satu tahun ke depan. Namun, dengan catatan hasil padi harus disimpan di rumah petani jangan dijual, kalaupun ingin menjual bisa menjual jagung dulu," tutur dia.
Baca juga: Pemkab Gunungkidul Gelar Apel Siaga Darurat Kekeringan, Siapkan Dropping Air Bersih 1000 Tangki
Sebelumnya, sejumlah petani tadah hujan di Dusun Legundi, Desa Girimulyo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul mulai merasakan kesulitan air.
Lantaran, curah hujan yang mulai menghilang pada musim kemarau ini.
Untuk memenuhi kebutuhan air untuk lahan pertaniannya petani hanya mengandalkan sumur yang ada di dekat ladangnya.
| Pemkab Gunungkidul Usulkan Kalurahan Songobayu Jadi Kampung Nelayan Merah Putih |
|
|---|
| Polres Gunungkidul bersama BKSDA DIY Tanam 2400 Pohon untuk Makanan MEP |
|
|---|
| Libur Nataru, Dispar Gunungkidul Targetkan 101 Ribu Kunjungan Wisatawan |
|
|---|
| Kuatkan Diseminasi Informasi, Pemkab Gunungkidul bersama LPP RRI Jalin Sinkronisasi Media |
|
|---|
| Pemkab Gunungkidul Gelar Konser Kebangsaan Pentas Bhinneka Tunggal Ika |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.