TOL JOGJA-SOLO: Relokasi Sekolah Dasar dan Makam Wilayah Sleman

Gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri Nglarang di Kalurahan Tlogoadi, Mlati, Kabupaten Sleman tergerus pembangunan jalan tol Jogja- Solo

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Sejumlah pekerja proyek tol Jogja Solo paket 2.2 sedang bekerja di sekitar bangunan gedung SD Negeri Nglarang, Tlogoadi, Kabupaten Sleman. Sekolah di Kapanewon Mlati ini terdampak pembangunan jalan tol dan kini menunggu direlokasi. 

"Sekarang tinggal proses administrasi, kita tinggal lakukan percepatan. Untuk teknis pelaksanaan relokasi, diserahkan ke pihak Kalurahan," katanya.

Kyai Kromo Ijoyo merupakan seorang tokoh yang dihormati sebagai leluhur dan tokoh adat masyarakat setempat.

Sebab itu, makam yang dipercaya sebagai tokoh pertama penghuni dusun Ketingan di Tirtoadi ini akan dipindahkan tidak jauh dari lokasi semula. Artinya, lahan yang disiapkan sebagai tempat relokasi makam ini masih diseputar dusun Ketingan.

Makam Kyai Kromo Ijoyo atau dikenal juga dengan sebutan Mbah Celeng ini berada di Dusun Ketingan, Tirtoadi.

Keseluruhan lahan di komplek makam tersebut, tergerus pembangunan jalan tol Jogja- Solo paket 2.2 yang membujur dari Tirtoadi hingga Trihanggo sepanjang 3,25 kilometer.

Jika sudah direlokasi, lahan bekas kompleks makam tokoh dusun Ketingan itu akan digunakan untuk membangun box culvert.

Saat ini tahapan menuju pemindahan makam dimulai dengan menyiapkan lahan pengganti. Setelah clearing lahan pengganti, membuat pagar makam, berikutnya adalah proses pemindahan makam.

Carik Kalurahan Tirtoadi, M. Ridwan sebelumnya mengungkapkan, lahan relokasi untuk pemindahan makam Kyai Kromo Ijoyo memang telah disiapkan.

Lokasinya berada tidak jauh dari makam semula dan masih berada di dusun Ketingan. Lebih tepatnya berada di sisi timur pemukiman dusun Ketingan, sebelah utara trase jalan tol. Lahan yang disiapkan lebih kurang seluas 200 meter persegi.

"Relokasinya di lahan sawah yang kurang produktif. Di sisi timur pemukiman dusun Ketingan. Luasnya kalau tidak salah 200 meter persegi. Kami sudah meninjau lokasi tersebut bersama Dispertaru Kabupaten," kata dia. (Tribunjogja.com/rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved